Beranda Daerah Wonogiri Jalan Ninja, 30 Tahun Hidup di Hutan Margoboyo Banasan Desa Bero Manyaran...

Jalan Ninja, 30 Tahun Hidup di Hutan Margoboyo Banasan Desa Bero Manyaran Wonogiri, Begini Kisah Mbah Soyo

Mbah Soyo
Mbah Soyo beraktivitas di dekat kediamannya. Foto : istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kisah Mbah Soyo (66) ini begitu menarik untuk diikuti. Bagaimana tidak? Dia sudah puluhan tahun hidup di hutan seorang diri.

Ternyata ada alasan kuat bagi Mbah Soyo memilih jalan ninja hidup di hutan tersebut. Ternyata semua itu dilakukan demi menjaga lahan pertanian dari serangan hama kera.

Mbah Soyo yang masih gagah ini merupakan warga RT 1 RW 11 Dusun Banasan Desa Bero, Kecamatan Manyaran Wonogiri. Jika dihitung dia sudah sekitar 30 tahun hidup di hutan.

Dia tinggal pada sebuah pondok sederhana di tengah hutan. Jalur menuju ke pondoknya hanya berupa jalan setapak di antara hutan. Butuh waktu sekitar 15-20 menit berjalan kaki dari dusun sampai gubuk yang dia tinggali.

Sesampainya di tempat tinggal Mbah Soyo, terdapat beberapa bidang sawah di tengah hutan. Tidak hanya itu, pria tersebut juga membangun kandang ternak sapi dan kambing di sekitar pondoknya.

“Saya sudah 30 tahun di sini,” ujar dia, baru-baru ini.

Baca Juga :  Harga Emas Mendadak Ambles! Antam Galeri24 UBS Kompak Turun Hari Ini Saatnya Borong atau Tahan Dulu?

Dia terpaksa tinggal di tengah hutan untuk menghalau serangan kawanan kera. Pasalnya, hama kera sering menjarah pertaniannya sehingga membuat gagal panen.

“Kalau tidak dijaga, bisa habis dimakan kera,” beber dia.

Untuk menghalau serangan kera, kakek itu melatih beberapa anjing miliknya. Ketika kawanan kera mulai mendekat, anjing-anjing tersebut segera memburu dan mengusir kera.

Mbah Soyo menjaga pertanian dan perkebunannya dari serangan kera, terutama ketika musim tanam padi. Dari proses pembenihan padi hingga panen tiba, dia tidak meninggalkan hutan. Hanya dalam situasi mendesak atau saat dibutuhkan warga, pria itu turun gunung kembali ke dusunnya.

“Kadang isteri, anak atau cucu saya ke sini. Saya turun kalau ada yasinan atau hajatan karena masih dianggap sesepuh,” terang dia.

Widi Supriyanto, Ketua RT 1 RW 11 Dusun Banasan mengatakan, Mbah Soyo merupakan sesepuh atau modin di dusun tersebut. Dia juga juru kunci puncak Margoboyo yang berada di atas tempat tinggalnya.

Baca Juga :  Harga Emas Ambruk Dua Hari Berturut-turut! UBS Galeri24 di Pegadaian Ikut Longsor Antam Jatuh Lagi,Ini Angka Lengkapnya Hari Ini

Mbah Soyo sudah lama tinggal di tengah hutan. Kalau tidak dijaga, ujar Widi, tanamannya bisa habis dimakan kera. Di sana juga berternak sapi, kambing dan ayam. Kera juga sering ke rumah dan pekarangan warga, merusak tanaman. Aris

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.