SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pihak Kecamatan Karangmalang memastikan kasus Julia Puspitasari (14), siswi SMPN asal Desa Kedungwaduk, yang didera perdarahan parah dan tak bisa berobat karena ketiadaan biaya, sebenarnya mendapat perhatian dari Pemdes setempat.
Camat Karangmalang, Kurniawan Sukowati mengatakan Pemdes sebenarnya tak tinggal diam terkait kondisi siswi itu maupun keluarganya.
“Sudah ada perhatian kepada yang bersangkutan. Sudah dibuatkan kartu Saraswati, pengobatan gratis dan sudah melakukan pengobatan selama 4x di RSUD Sragen juga,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (9/1/2022).
Kurniawan menyampaikan selain fasilitas kartu Saraswati, Pemdes juga sudah mengupayakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang saat ini sudah terbit KIS sementara.
Meski baru sementara, KIS itu sudah bisa digunakan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan gratis termasuk di RSUD dr Moewardi, tempat Julia saat ini dirawat.
“Kepada keluarga karena tinggal ibunya setelah orangtuanya pisah, juga sudah dimasukkan data dan mendapat bantuan BLT DD. Dulunya mampu tapi sekarang jadi miskin karena pisah dengan suaminya,” jelasnya.
Lebih lanjut, disampaikan pihak desa tengah mengupayakan agar KIS sementara yang dibuatkan untuk Julia bisa dipermanenkan.
Yakni dengan mengusulkan agar yang bersangkutan bisa masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) pusat. Namun mengingat DTKS sepenuhnya kewenangan pusat, pengusulan memang butuh proses.
“Datanya sudah lama diusulkan ke DTKS. Sudah diinput tapi masih nunggu proses selanjutnya. Tapi KIS sementaranya sudah bisa digunakan kok. Nanti diupayakan bisa permanen. Yang jelas pemerintah desa dan kami sudah peduli,” tandas Kurniawan.
Pihaknya juga mengapresiasi kepedulian beberapa pihak yang sudah tergerak untuk membantu Julia.
Sebelumnya, penderitaan Julia terungkap ketika Jumat (7/1/2022) malam dilarikan ke RSUD Moewardi Solo dalam kondisi kesakitan.
Ternyata sebelumnya sudah lima hari siswi itu menangis dan mengerang kesakitan tanpa diobatkan.
Dari keterangan ibunya, Julia mengalami sakit perdarahan tak wajar sejak 2 bulan lalu. Awalnya hanya perdarahan seperti datang bulan namun terus menerus. Sempat 4 kali dibawa ke RSUD Sragen, namun tiap kali sampai di rumah selalu kambuh.
Bahkan lima hari terakhir, perdarahan bertambah parah sampai keluar melalui hidung dan mulut. Dari 4 kali berobat, satu kali pengobatan pertama harus dibayar sendiri oleh ibu Julia sekitar Rp juta lebih. Sedangkan pengobatan kedua sampai keempat tidak membayar.
“Akhirnya semalam saya infokan ke grup relawan. Kasihan masak sakit begitu hanya disuruh menahan dan nggak diobatkan. Alhamdulillah tadi malam ada yang tergerak memberi donasi, terkumpul Rp 3 juta langsung saya serahkan ke keluarga dan dicarikan ambulans tadi malam akhirnya dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo,” ujar relawan sekaligus tetangganya, Karno (46).
Sementara, Dewi Lestari juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah berempati kepada adik dan keluarganya.
Saat ini, ibunya masih berada di RSUD Moewardi Solo menunggui adiknya. Kabar terbaru yang diterimanya, adiknya sudah berangsur membaik setelah mendapat tambahan 6 kantong darah dari 13 kantong yang disiapkan. Wardoyo