SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Diam-diam, Kabupaten Sragen menyimpan lokasi yang potensial sebagai destinasi wisata alam nan indah, yakni Kedung Grujug.
Sesuai namanya dapat ditebak, ini adalah wisata air. Kedung, dalam Bahasa Jawa adalah sumber air, sementara grujug adalah pancuran atau air terjun.
Sebagai sebuah air terjun, Kedung Grujug ini memang tidak begitu tinggi. Hanya memiliki ketinggian sekitar tiga meter saja, namun jangan salah sangka. Hal itu tidak mengurangi keindahan objek wisata ini.
Bagi yang suka fotografi atau anak-anak muda milenial yang suka berswafoto, tempat ini bisa menjadi pilihan tepat. Panorama alamnya sangat mendukung.
Pengunjung tak perlu membayar biaya masuk, alias gratis. Mereka hanya cukup membayar parkir seharga Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Kedung Grujug ini memiliki dua spot foto, yaitu spot air terjun yang berada di Desa Pungkruk dan spot taman yang berada di seberang spot air terjun.
Jika ingin menikmati air terjun dari dekat bisa berada pada spot air terjun dengan parkir di rumah penduduk kemudian berjalan turun untuk ke air terjunnya.
Untuk jalan menuju spot air terjun, wisatawan sebaiknya berhati-hati dengan jalan setapak yang licin apalagi saat musim hujan tiba.
Untuk spot tamannya, sudah dilengkapi dengan warung untuk melepas dahaga sambil bersantai menikmati suara gemericik air.
Selain sebagai tempat wisata, Kedung Grujug juga menjadi tempat favorit untuk memancing dan menjala ikan.
Banyak warga sekitar yang menjadikan tempat ini sebagai mata pencarian. Warga sekitar setiap hari memancing dan mejala ikan di Kedung Grujug ini. Mereka biasanya berangkat pagi, pulang ketika siang, dan kembali lagi ketika sore hari.
Seperti kata Tri, seorang warga Pungkruk, Miri, Sragen yang sedang menjala ikan.
“Hari ini saya berangkat agak terlambat Mbak, sekitar jam 6 pagi. Biasanya lebih pagi lagi. Nanti siang pulang trus balik lagi Mbak” ujar Tri, Rabu (19/01/2022).
Ikan yang sering didapat oleh para pemancing dan penjala adalah ikan nila dan ikan tawes.
Para penjala dan pemancing ikan di Kedung Grujug sehari-hari mendapatkan ikan sekitar 1 kg sampai 2 kg per hari. Mereka biasa menjualnya di pasar atau menawarkannya pada warga desa sekitar.
“Kalau lagi banyak ya banyak Mbak. Ini kayaknya 2 kilogram ada. Biasanya dijual ke pasar atau ke warga sekitar” katanya.
Jika tertarik dengan wisata yang masih alami dan dekat dengan alam, Anda bisa kerkunjung ke Kedung Grujug yang buka setiap hari dan gratis.
Selain menikmati keindahan alam, Anda juga bisa bercengkerama dengan penduduk sekitar atau para pemancing dan penjala ikan.
Objek wisata ini tepatnya terletak di desa Pungkruk, Doyong, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Wisata ini memiliki jarak 30 kilometer dari Kota Sragen dan 25 kilometer dari Solo. Efa Yunita Sari