
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 250 atlet pencak silat dari anggota persaudaraan setia hati terate (PSHT) Cabang Sragen Pusat Madiun memastikan ambil bagian dalam kejuaraan silat pelajar PSHT Cup ke-3 tahun 2022 di GOR Diponegoro Sragen yang resmi dibuka mulai hari ini, Jumat (28/1/2022).
Selama tiga hari ke depan, ratusan pendekar dari berbagai jenjang usia itu akan bersaing menjadi yang terbaik di kelasnya.
Pembukaan kejuaraan PSHT Cup ke-3 itu dihadiri oleh Ketua DPRD Sragen, Suparno, Kepala Kesbangpol Sutrisna, Kepala Disporapar Yuniarti, perwakilan Kapolres dan Dandim Sragen.
Ketua PSHT Cabang Sragen Pusat Madiun, Sunanto menyampaikan, PSHT Cup ke-3 tahun ini digelar selama tiga hari hingga Minggu (30/1/2022).
Total ada 250 peserta yang tampil mewakili 20 ranting yang ada di 20 kecamatan di Sragen. Kejuaraan PSHT Cup itu digelar rutin setiap dua tahun sekali.

Para pemenang di setiap kelas, nantinya berhak tampil mewakili Sragen ke ajang yang lebih tinggi di tingkat Korda.
Karenanya, ia berharap semua peserta bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dengan tetap menunjung tinggi semangat fair play dan sportivitas.
“Ajang PSHT Cup ini juga menjadi sarana mencari bibit-bibit atlet pencak silat andalan PSHT. Nah, adik-adik dari mulai jenjang SD, SMP, hingga SMA diberi kesempatan untuk menampilkan kemampuannya baik di kelompok putri maupun putra,” paparnya di sela pembukaan.
Dia menyampaikan, hasil dari kejuaraan ini nantinya akan bisa menjadi tolok ukur keberhasilan pembinaan pencak silat di masing-masing wilayah.
Keberhasilan itu juga bisa dilihat dari semangat dan ketangguhan atlet yang ditunjuk mewakili rantingnya.

Sunanto sangat berharap melalui kejuaraan seperti ini nantinya akan lahir atlet-atlet silat PSHT yang bisa mengharumkan nama daerah dan perguruan baik di ajang lokal, nasional maupun internasional.
Seperti salah satu atlet silat PSHT asal Desa Slendro, Gesi yang sudah bisa juara 3 provinsi padahal masih duduk di bangku SD.
”Kami berharap semua peserta berusaha optimal dan meraih hasil terbaik khususnya di olahraga seni beladiri. Namun tetap menjunjung nilai-nilai sportivitas,” tandasnya.
Penanaman Filosofi dan Budi Pekerti
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Sragen, Suparno mendukung gelaran PSHT Cup yang rutin setiap dua tahun tersebut.
Menurutnya ajang itu sangat bagus untuk menggali bibit-bibit atlet beladiri potensial dari perguruan PSHT yang bisa berkiprah di pentas olahraga multievent.

Namun lebih dari itu, ia sangat berharap tidak hanya keterampilan olah jurus dan fisik semata, penanaman karakter, moralitas dan filosofi luhur ajaran PSHT juga harus tetap dikedepankan.
“Penanaman nilai-nilai ajaran luhur itu sangat penting. Sehingga warga tidak salah kaprah dalam memaknai filosofi dan ajaran. Sehingga tidak ada kesan hanya gerudukan saja, tapi lewat seni beladiri akan bisa jadi jalan meretas prestasi melalui olahraga silat. Lalu nilai-nilai falsafah berbudi pekerti luhur juga penting ditanamkan sejak dini. Sehingga mereka bisa menjadi pribadi yang berjiwa sosial, bermanfaat bagi sesama dan lingkungannya,” tandasnya. Wardoyo
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














