Beranda Daerah Sragen Kiswanti, Satu-satunya Penjual Kaset di Gemolong yang Masih Tersisa

Kiswanti, Satu-satunya Penjual Kaset di Gemolong yang Masih Tersisa

Kiswanti tengah menunggui dagangannya / Foto: Efa Yunita Sari

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Era tahun 90-an, tentu tidak asing lagi dengan yang namanya kaset. Pada zaman itu, mendengarkan lagu dengan pita kaset sudah lumayan mewah jika dibanding mendengarkan radio.

Kaset mengalami perkembangan dari masa ke masa dan terekam melalui jejak-jejak yang ditinggalkannya.

Mulai dari kaset pita yang ketika “mbundet” harus diurai atau diputar-putar dengan ballpoint, lalu berkembang menjadi VCD sampai DVD.

Informasi dari Wikipedia menyebut, kaset DVD adalah cakram padat yang dapat digunakan untuk menyimpan data, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD. Kaset DVD sendiri diputar dengan menggunakan DVD player.

Dulu, penjual kaset mudah sekali ditemukan. Hampir di pinggir-pinggir jalan, di dekat pasar-pasar, orang akan dengan mudah menjumpai setidaknya dua sampai tiga penjual kaset di lapak-lapak kecil.

Namun era kejayaan kaset rupanya sudah harus berlalu. Setelah berkembangnya teknologi, kini mendengarkan musik dan menonton film lebih mudah menggunakan smartphone.

Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, satu per satu penjual kaset berguguran, dan sebagian berganti haluan dengan berjualan barang-barang lain.

Meski demikian, satu dua orang masih mencoba setia menapaki jejak-jejak kejayaan kaset tersebut. Mereka masih yakin bahwa di tengah hiruk pikuknya perembangan teknologi, masih ada yang membutuhkan kaset  sebagai pengusir sepi.

Baca Juga :  Mantan Sekda Hingga DPRD Kecam Pemkab Sragen Soal Nasib Para Petani Desa Jono Tanon, Endro: Petani Butuh Solusi Nyata, Bukan Sekadar Ngeyem-Ngeyem

Salah satu yang masih setia berjualan kaset itu adalah Kiswanti. Warga asal Desa Sengonan, Tagaldowo, Gemolong, Sragen itu bisa dibilang penjual kaset satu-satunya di dekat pasar Gemolong.

Kesetiaan Kiswanti dalam berjualan kaset rupanya patut diapresiasi. Bagaimana tidak, karena sudah dua puluh tahun ia tetap setia berjualan kaset, sementara yang lain sudah bertumbangan.

“Sekitar dua puluh tahunan saya sudah berjualan kaset,” ujar Kiswanti, Kamis (27/1/2022).

Bermodal kepercayaan bahwa rezeki sudah ada yang mengatur, Kiswanti optimis dengan jejak hidup yang dia jalani.

Dan terbukti, kepercayaan dan optimisme Kiswanti itu membawa berkah. Warungnya masih sering disambangi orang-orang yang berniat untuk membeli kaset.

Jika ramai, Kiswanti bisa menjual 20 kaset, atau kalau lagi sepi, terkadang ia hanya mampu melepas 10 kaset saja. Itu adalah kondisi selama masa pandemi Covid-19 melanda.

Sementara sebelum pandemi merebak, Kiswanti bisa menjual rata-rata 30-an kaset setiap harinya.

“Kalau kemarin-kemarin ya tiga puluh ka.set bisa, tapi sekarang kan sepi karena corona,” kata Kiswanti

Kaset yang dijual Kiswanti ada dua macam, yaitu DVD dan MP3. Untuk satu keping kaset DVD dihargai Rp 12.000 sedangkan MP3 Rp 8.000.

Baca Juga :  Sejumlah Kantor Pelayanan di Sragen Cat Tembok Berubah Jadi Warna Kuning, Benarkah Ada Aroma Politik Didalamnya?

“Harganya satu dua belas ribu. Kan macem-macem, ada DVD sama MP3. Kalau MP3 delapan ribu. Harganya pas,” kata Kiswanti

Kebanyakan para pembeli kaset adalah orang-orang tua. Ada juga mereka yang membeli untuk diputar di dalam mobil.

“Ya kebanyakan pembelinya memang orang tua. Kalau anak-anak muda mah, jarang. Paling enggak ya yang pakai mobil itu, kalau mobil kan biasanya pakai kaset,” ujar Kiswanti menutup perbincangannya dengan Joglosemarnews. Efa Yunita Sari

 

 

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.