JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti peningkatan kasus Covid-19 di Jawa-Bali yang terjadi sejak tanggal 10 sampai 16 Januari 2022.
Menurut data dari laporan mingguan WHO, Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Situation Report -86 tertanggal 19 Januari 2022.
Terdapat kenaikan kasus dua kali lipat dibanding awal januari 2022.
WHO meminta setiap provinsi dan kabupaten/kota untuk mengevaluasi perkembangan Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
Sebagaimana silansir dari Liputan6.com, Minggu (23/1/2022), bahwa sejak 10 hingga 16 Januari 2022, inside Covid-19 mingguan per 100.000 penduduk nasional di wilayah Jawa-Bali dan di provinsi di luar wilayah Jawa-Bali (non-Jawa Bali), terdapat peningkatan dua kali lipat dibandingkan pekan sebelumnya, 3-9 Januari 2022.
Tingkat penularan komunitas (CT1) di semua wilayah termasuk rendah sejak minggu ketiga September 2021.
Akhir-akhir ini insiden kasus Covid-19 di tingkat nasional dan wilayah Jawa-Bali mengalami peningkatan selama dua minggu.
Oleh karena itu, evaluasi dan identifikasi klaster baru diperlukan analisis tingkat provinsi dan kabupaten.
“Sangat penting bagi setiap tingkat administratif untuk memantau secara ketat setiap kemungkinan cluster untuk memastikan respons cepat dan penahanan potensi wabah,” tulis WHO dalam laporannya.
WHO juga mendorong pelacakan kontak terkait indentifikasi kasus varian Omicron.
“Pelacakan kontak yang lengkap untuk setiap kasus yang teridentifikasi sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi, terutama dalam konteks kasus Omicron guna mencegah penyebaran.” Efa Yunita Sari
