SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah relawan Dulur Ganjar Sragen yang pernah berjuang membantu Ganjar dua kali periode waktu Pilgub 2013 dan 2018, mengaku kecewa berat.
Pasalnya perjuangan dan jerih payah mereka membantu dinilai tak pernah ada imbal baliknya. Alih-alih perhatian atau bantuan, rasa terimakasih pun tak pernah diterima untuk relawan.
Ungkapan kekecewaan itu dilontarkan sejumlah pengurus tim relawan Dulur Ganjar Sragen (DGS) Kabupaten Sragen, Jumat (28/1/2022).
Salah satu sesepuh relawan DGS, Tri Hartono asal Sambungmacan mengaku kecewa dengan sikap Gubernur Ganjar Pranowo yang belakangan santer dikabarkan mulai membidik maju Pilpres 2024.
Pasalnya, selama ini hampir tak pernah ada perhatian kepada relawan di Sragen yang pernah membantu saat Pilgub. Hal itu berbanding terbalik dengan sikap ketika menjelang Pilgub Jateng baik di periode pertama maupun kedua.
“Kami terus terang kecewa. Sebab selama ini nggak pernah ada perhatian sama sekali ke relawan. Jangankan bantuan, ucapan terimakasih atau menghubungi saja, sampai sekarang nggak pernah ada. Seperti habis manis sepah dibuang,” ujarnya diamini relawan lainnya.
Tri menyampaikan selama bertahun-tahun menjabat Gubernur, ia dan teman-teman relawan kabupaten tak pernah sekalipun menerima bantuan.
Baik bantuan sembako atau bantuan perbaikan infrastruktur maupun bentuk lain. Permohonan bantuan melalui proposal pun hingga kini tak pernah ada respon.
Ia menyebut relawan Dulur Ganjar Sragen dibentuk saat Pilgub periode kedua 2018. Relawan itu terdiri dari 7 pengurus di kabupaten dan setiap kecamatan 20 orang.
Hingga kini paguyuban relawan yang digalangnya juga masih aktif berkomunikasi. Namun semua bernasib hampir sama yakni tak pernah dapat perhatian dari Ganjar.
“Selama pandemi ini bantuan apapun kami nggak pernah dapat. Padahal mayoritas relawan itu ekonominya bisa dibilang menengah ke bawah. Malah kemarin di Temanggung, yang nggak mau dibantu malah dibantu. Ini kan kebalik balik,” terangnya.
Siap Hengkang Alih Dukungan
Tri menuturkan Relawan Dulur Ganjar itu dibentuk pada 2018. Kala itu pembentukan relawan dideklarasikan di Wonosobo dihadiri perwakilan 35 daerah di Jawa Tengah.
Yang menyakitkan, lanjutnya, selama ini jalan-jalan provinsi di wilayah Sragen, seolah tak pernah dipikirkan. Sehingga di antara jalur provinsi di berbagai daerah, saat ini jalur di Sragen yang kondisinya paling jelek.
“Saya kadang malu, banyak orang yang mengatakan Gubernurmu kuwi mbangun Sragen gak gelem. Mlayune ke Pantura terus. Padahal dulu kita susah payah membantu sosialisasi mengenalkan ke warga dan petani. Sampai kita nyari bantuan dapat 3000 kaos dibagi ke warga, bantuan darimana apa Pak Ganjar tahu,” jelasnya.
Karenanya, menjelang Pilpres 2024 di mana Ganjar dikabarkan santer mau maju, Tri menegaskan jika tetap tak ada perhatian, pihaknya pun siap untuk hengkang.
Senada, tim pengurus Dulur Ganjar Sragen lainnya, Kadino asal Mahbang, Karanganyar juga menyesalkan tidak adanya perhatian dari Ganjar setelah menjabat Gubernur.
“Saya pernah ngajukan proposal bantuan untuk masjid, nggak ada respon sama sekali. Ya kami kecewa dulu susah payah kita berjuang bantu biar jadi Gubernur, sudah jadi nggak ingat sama sekali,” ujarnya diamini relawan lainnya, Bambang. Wardoyo
.