JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Misteri Mengapa Mobil Toyota Fortuner Sering Kecelakaan Maut di Jalan Tol. Ternyata Ini Pemicunya!

Petugas saat melakukan olah TKP kecelakaan maut mobil Fortuner hantam jembatan di Tol Solo-Ngawi KM 500. Foto/Istimewa
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kecelakaan maut yang menimpa rombongan sekeluarga asal Sleman dengan mobil Fortuner di Jalan Tol Solo-Ngawi tepatnya di ruas K. 551.400 A, sebelah timur Sragen masuk wilayah Ngawi, Sabtu (1/1/2022) petang menewaskan satu orang dan 3 luka.

Kecelakaan maut mobil Fortuner warna putih itu semakin menambah panjang daftar kecelakaan yang dialami Mobil Fortuner di jalan bebas hambatan.

Berdasarkan catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , dalam kurun setahun terakhir, sudah ada 4 kecelakaan mengerikan yang dialami Mobil Fortuner di ruas tol Solo-Sragen hingga Surabaya.

Dari empat kejadian itu, 6 orang meninggal dunia dan lainnya luka. Fenomena banyaknya kecelakaan itu menghadirkan pertanyaan, mengapa mobil kaum papan atas itu justru sering kecelakaan ketika di jalur tol.

Baca Juga :  Tanpa Restu Bapak, Untung Wina Sukowati Calon Bupati Sragen 2024 Nekat Maju Lewat Partai Demokrat: Ini Tekat Saya Sendiri

Menurut salah satu penggemar mobil Fortuner asal Sragen, Joko Supriyanto, mobil Fortuner memang sangat nyaman ketika digunakan dalam kecepatan tinggi di jalan tol.

Hal itu yang membuat pengendara terkadang terlena hingga tak sadar mobilnya terpacu dalam kecepatan sangat tinggi.

“Pengalaman saya, mobil Fortuner kalau dipakai di jalan tol itu enak dan nggak kerasa kalau dipacu kecepatan tinggi. Jalan 120 km/jam gitu nyaman saja nggak kerasa. Makanya kadang jadi terlena, tahu-tahu kecepatannya sangat tinggi,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , belum lama ini.

Baca Juga :  Harga Gas Melon di Sragen Naik 100% Jadi Rp 30.000 Selama Idul Fitri, Politikus Nasdem Bongkar Penyebabnya

Joko yang juga anggota legislator Sragen itu menilai soal banyaknya kecelakaan yang terjadi pada Fortuner di jalan tol, sebenarnya bukan karena faktor mobilnya.

Akan tetapi ia memandang hal itu lebih karena human factor atau human error alias faktor pengemudinya.

“Kalau yang kecelakaan itu mungkin karena faktor pengemudinya yang kondisinya kelelahan atau ngantuk jadi kehilangan konsentrasi. Padahal mengemudi dalam kecepatan sangat tinggi memang butuh konsentrasi tinggi pula,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com