SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka melepas 37 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang purna tugas atau pensiun, di Bale Tawangarum, Senin, (31/1/2022). Menariknya salah satu di antara PNS tersebut adalah paman Gibran, yang merupakan kakak kandung dari Ibu Iriana Jokowi, bernama Haryanto atau akrab dipanggil Pakde Antok.
“O iya ini ada Pakde (paman) saya. Selamat menikmati masa pensiun Pakde, bisa lebih banyak menghabiskan waktu dengan cucu-cucu ya,” ucap Gibran dalam sambutannya pada pelepasan PNS pensiun.
Haryanto sendiri jika dilihat dari sejarahnya telah mengabdikan diri menjadi seorang guru selama kurang lebih 39 tahun. Haryanto mengawali karir sejak tahun 1983. Diawali menjadi guru pengajar di SMP Negeri 14 selama 3 tahun. Kemudian mutasi ke SMP Negeri 19 selama 32 tahun, dan terakhir menjadi guru pengajar di SMP Negeri 10 selama 5 tahun.
“Terima kasih kepada pemerintah Kota Surakarta terutama Pak Walikota yang menyerahkan sendiri SK Pensiun. Saya selama 38 tahun 11 bulan merasa diperhatikan,” ungkapnya.
Haryanto, mengaku belum mempunyai rencana apapun saat memasuki masa pensiunnya. “Setelah pensiun ini kami belum punya rencana apa apa. Seperti omongnya Pak Wali ya momong cucu dulu, jadi belum ada rencana apapun. Saya sangat bangga sekali menjadi ASN di Kota Solo,” imbuhnya.
Sementara itu Walikota Solo, Gibran Rakabuming sangat mengapresiasi banyaknya pensiunan ASN utamanya guru. “Ini banyak guru-guru yang luar biasa pengabdiannya sampai hari tua. Pengabdiannya untuk anak anak kita luar biasa dedikasinya,” katanya Gibran.
Sedangkan menurut, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Solo, Dwi Ariyatno
rincian 37 ASN yang memasuki purnatugas tersebut di antaranya ada satu orang pejabat struktural eselon dua (jabatan pimpinan pratama), empat orang pejabat struktural eselom empat, fungsional guru ada 25 orang, dan fungsional lain ada sembilan orang.
“Hari ini kan hari terakhir dia mengabdi karena tanggal 1 Februari 2022 mereka sudah mencapai usia pensiun dan sudah tidak lagi bertugas selaku ASN,” kata Dwi.
Menurut Dwi dari 37 ASN yang memasuki purnatugas lima di antaranya sudah meninggal dunia. Sehingga mereka mendapatkan gaji bulanan terusan selama empat bulan. Setelah itu, lanjut Dwi mereka baru mendapatkan hak pensiun bulanan yang diterima oleh ahli waris.
“Jadi kalau gaji terusan itu utuh. Itu sebagai wujud dari masa transisi untuk menjamin keberlangsungan keluarganya. Selama empat bulan diberikan gaji utuh,” kata dia. (Ando)
