JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus ucapan Edy Mulyadi soal Kaltim sebagai tempat jin buang anak dan sempat viral, kini semakin meruncing.
Bahkan, perwakilan masyarakat Kalimantan yang tergabung dalam Aliansi Borneo Bersatu melakukan audienai dengan Komisi III DPR RI.
Juru Bicara Aliansi Borneo Bersatu Rahmat Nasution Hamka memastikan keamanan Edy Mulyadi, jika benar-benar ingin meminta maaf dan mengikuti sidang adat di Kalimantan.
Pernyataan ini dia lontarkan karena Ketua Tim Kuasa Hukum Edy Mulyadi, Herman Kadir menyatakan bahwa Edy Mulyadi siap dan berani datang ke Kalimantan untuk meminta maaf asalkan ada jaminan keamanan.
Meski demikian, Rahmat menekankan, yang paling penting Edy harus menunjukkan dahulu itikad baik yang tulus untuk datang ke Kalimantan Timur.
Sehingga, masyarakat suku bangsa Dayak bisa melihat secara nyata pengakuan kesalahannya.
“Sehingga saya juga bisa meyakinkan suku bangsa Dayak bahwa ini bisa dilaksanakan,” kata dia saat dihubungi, Sabtu (29/1/2022).
Selain itu, dia menekankan, dalam setiap persidangan, termasuk sidang adat, pembuat kesalahan pasti harus hadir di tempat sidang. Dengan demikian, penyelenggara sidang juga pasti akan memastikan prosesnya berjalan lancar dan aman.
“Berarti yang menyelenggarakan peradilan adat pasti akan menjaga kelancaran, proses semua itu berjalan secara lancar, aman, dan terkendali,” tuturnya
Rahmat mengaku juga siap menjadi penyambung lidah kepada para tetua suku adat maupun masyarakat suku bangsa Dayak secara umum jika Edy betul-betul akan datang ke Kalimantan nantinya.
“Nanti saya akan meyakinkan teman-teman saudara-saudara sesuku sebangsa Dayak bahwa ini ada keinginan yang tulus dan nanti kita akan rumuskan,” tegas dia.
Menurut dia, komunikasi ini penting dibangun terlebih dahulu, karena suku bangsa adat itu sangar besar. Dia mengungkapkan, setidaknya terdapat 400 lebih sub suku bangsa Dayak di seluruh wilayah Kalimantan.
“Sehingga nanti saya juga akan berkoordinasi kepada tetua-tetua adat yang secara kultural, damang, mantir, temanggung,” tegasnya.
Dia memastikan, jajaran struktural Dayak seperti Majelis Adat Dayak Nasional, Dewan Adat Dayak dan lembaga-lembaga adat dayak lainnya akan menjaga keamanan sidang adatnya jika dia tulus meminta maaf atas ucapan jin buang anak di wilayah ibu kota negara (IKN) baru.