SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mimpi Kabupaten Sragen untuk memiliki kampus perguruan tinggi negeri (PTN) dari program pengembangan universitas sebelas Maret (UNS) Surakarta, agaknya kini harus dirajut kembali.
Sempat dirintis dan menguat di tahun 2016 ketika UNS di bawah kepemimpinan rektor Ravik Karsidi, kini wacana pembangunan kampus II UNS di Sragen bak hilang ditelan bumi.
Terpaan pandemi dan pergantian tampuk kepemimpinan di UNS, dinilai menjadi kendala yang membuat wacana itu belum bisa terealisasi.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan masih perlu menjajaki bagaimana kelanjutan wacana itu dari pihak UNS.
Ia tak menampik memang pernah ada inisiasi dari UNS yang akan membangun kampus II di Sragen 2016 silam.
Kala itu, ada tiga kecamatan yang diproyeksikan untuk digunakan lokasi kampus II UNS yakni di Plupuh, Kalijambe dan Masaran.
“Iya sebenarnya dulu pernah ada inisiasi dari UNS. Tata ruangnya sudah kita siapkan, bahkan master plan-nya juga sudah ada dan saya juga sudah dikirim videonya. Tapi terus 2019 diterpa pandemi, lalu Pak Ravik juga pensiun. Jadi saya harus membangun jaringan baru lagi,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM usai menghadiri Sragen University Expo 2022 di Gedung SMS, Sabtu (15/1/2022).
Bupati mengakui karena pergantian kepemimpinan di UNS, membuat pihaknya terpaksa harus kembali menata komunikasi dengan rektor yang baru.
Wacana itu juga sempat ia tanyakan kepada rektor baru UNS ketika dihadirkan dalam diskusi pembahasan penataan Gunung Kemukus belum lama ini.
Saat itu, kepada rektor baru Bupati Yuni meminta agar wacana pembangunan kampus II di Sragen untuk bisa kembali dilanjutkan. Sebab master plan dan tata ruangnya sebenarnya sudah lama disiapkan.
“Kemarin waktu ketemu Pak rektor yang baru, saya minta untuk dilanjutkan kembali pembangunan UNS di Sragen. Saya mencoba menyinggung itu, kata beliau (rektor) nanti kita bicarakan lagi Bu. Ya harus starting for beginning lagi,” lanjutnya.
Ia menilai selain kendala pandemi, mengambangnya wacana itu juga karena momentum di awal wacana dulu tidak segera ditindaklanjuti.
“Makanya mungkin kalau ada momen itu harusnya bisa ndang sat set. Kalau sudah kelamaan begini akhirnya harus bangun jaringan yang baru lagi,” tandasnya. Wardoyo