BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Saat ini kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran sehat atau sayuran organik semakin meningkat.
Kondisi ini ternyata membuka peluang baru bertani sistem hidroponik.
Seperti yang dilakukan Lala, warga Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali Kota.
Awalnya, dia hanya memanfaatkan balkon rumahnya untuk coba-coba bertani hidroponik seperti selada hijau dan selada merah maupun sawi Cina.
Tak dinyana, ternyata hasil panen cukup diminati masyarakat. Bahkan, permintaan semakin bertambah.
Dia mencoba menjualnya lewat Medsos dengan sasaran awal teman-temannya. Hasil panen pun seluruhnya bisa terjual.
“Dari situ, saya mulai serius menekuni pertanian sayuran ini,” ujarnya, Rabu (12/1/2022).
Dia pun lantas menambah media tanam, untuk meningkatkan produksi sayurannya. Bahkan, dia menyewa lahan tetangganya.
Dia mengaku tidak kesulitan bertanam sayuran hidroponik ini. Sangat mudah dikerjakan dan tak butuh tenaga besar dalam merawat tanaman.
“Tak perlu mengolah lahan yang membutuhkan tenaga dan biaya besar,” ujarnya.
Yang dibutuhkan hanyalah mengontrol PH air media tanam dan mengambil hama yang yang bersarang.
“Ya, kami sama sekali tidak pakai pestisida. Kalau ada hama, langsung kami ambil satu persatu.”
Ditanya keuntungannya, Lala hanya tertawa. Namun sejurus kemudian, dia mengaku hasilnya cukup lumayan. Bagaimana tidak, sebulan atau satu kali panen, dia bisa meraup untung hingga Rp 2 juta.
Bertolak dari situ, dia pun menambah paket hidroponik lagi untuk memenuhi permintaan pasar.
“Permintaan sayur hidroponik bebas pestisida terus meningkat. Jadi kami akan menambah lagi paket hidroponik ini. Saat ini baru punya dua paket atau klaster hidroponik. Dengan ukuran 2 x 8 m/ klaster.” Waskita