Beranda Daerah Sragen 2 Ustadz Madrasah Penolak Vaksinasi di Kedawung Sragen Akhirnya Datang Minta Divaksin....

2 Ustadz Madrasah Penolak Vaksinasi di Kedawung Sragen Akhirnya Datang Minta Divaksin. Dinas Berharap Siswa Bisa Mengikuti

Salah satu ustadz di madrasah Pengkok Kedawung Sragen yang sempat menolak vaksin akhirnya mau datang minta divaksin dosis pertama, Sabtu (5/2/2022). Sementara ratusan siswa dan ustadzah masih belum ada yang mau divaksin. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dua orang ustadz di yayasan Al Islam Darussalam di Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen yang semula menolak divaksin Covid-19 akhirnya luluh dan mau datang untuk divaksin.

Meski demikian, para pengurus dan ustadzah (pengajar perempuan) serta ratusan siswa di madrasah itu tetap belum mau vaksin.

“Kemarin sudah ada dua ustadz yang mau vaksin ke posko. Sudah divaksin dosis pertama pakai Sinovac,” papar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto, Minggu (6/2/2022).

Kedua ustadz itu datang sendiri ke posko vaksinasi yang sengaja dibuat hanya berjarak 50 meter dari madrasah.

Keduanya kemudian disuntik vaksinasi oleh petugas yang sudah siaga di posko. Namun hingga hari ini, baru dua ustadz itu yang datang untuk vaksin.

Selebihnya, belum ada tambahan baik dari pengasuh lainnya maupun siswa. Meski demikian, ia berharap kesediaan dua ustadz untuk vaksin itu bisa menjadi contoh dan menarik yang lain termasuk siswa agar tergugah kesadaran untuk mau divaksin.

Baca Juga :  RSU Hastuti Sragen Resmi Dibuka oleh Bupati Yuni, Menjadi RS Ke-13 di Kabupaten Sragen

“Harapannya yang lain bisa segera mengikuti. Termasuk para siswa. Kami juga terus berupaya melakukan pendekatan persuasif. Ya memang harus sabar, karena ini sebenarnya juga demi kesehatan mereka dan lingkungan. Kalau soal kehalalan vaksin, kan sudah dipakai secara nasional, apa lagi yang diragukan,” terangnya.

Sebelumnya, ada 239 siswa di madrasah itu menolak untuk divaksin Covid-19. Tak hanya itu, para pengasuh, ustadzah hingga pimpinan madrasah juga ternyata menolak untuk mengikuti vaksinasi.

Sehingga ratusan siswa dan pengurus di madrasah itu sama sekali belum ada yang divaksin Covid-19.

Penolakan yang sama juga dilakukan pada program vaksinasi BIAS yang rutin digelar oleh pemerintah.

Dari informasi yang dihimpun, pihak pengasuh dan internal menolak vaksin karena meragukan kehalalan dan jika kemasukan barang tidak halal mereka takut tidak masuk surga.

Sementara, Kepala UPTD Puskesmas Kedawung II, dr Eko Windu Nugroho mengatakan masih terus melakukan upaya pendekatan kepada pihak madrasah dan wali murid sekitarnya.

Baca Juga :  Mantap! PAD Sektor PBB di Sragen Tembus 100 Persen, Ini Kata Bupati Yuni

Pihaknya berharap mereka segera tergerak untuk mau menerima vaksinasi. Sebab sejauh ini total baru ada 11 orang yang mau vaksin dan 2 tambahan terakhir dari ustadz di lingkungan madrasah itu. Wardoyo