Site icon JOGLOSEMAR NEWS

4 Keluarga di Kalijambe Terisolasi Gegara Jalan Ambles, Ketua DPRD Desak DPU Segera Terjun Lakukan Perbaikan

Ketua DPRD Sragen, Suparno. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Ketua DPRD Sragen, Suparno meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) segera melakukan eksekusi dan penanganan terkait kondisi jalan penghubung antar klaster Museum Sangiran di Desa Ngebung, yang longsor dan ambles.

Selain menjadi akses penting penunjang wisata, desakan perbaikan dilontarkan lantaran ada empat keluarga atau KK di desa itu yang dilaporkan terisolir karena jalan yang ambles tak lagi bisa dilalui.

“Saya minta DPU segera terjun melakukan penanganan. Kemudian karena itu jalan kabupaten dan akses penting di lokasi wisata Sangiran, harapannya segera dilakukan perbaikan,” papar Suparno kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (25/2/2022).

Salah satu titik longsor paling parah terjadi di Dukuh Wonolelo RT 14, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Sragen.

Kondisi jalan ambles dan patah sehingga terpaksa ditutup total. Akibatnya, akses penghubung antar klaster Sangiran terganggu karena tidak bisa dilewati kendaraan.

Bahkan empat rumah warga di dekat jalan tersebut terpaksa harus terisolasi lantaran tidak ada akses jalan untuk dilewati.

Menurut Senen (59), salah satu warga setempat, longsor yang mengakibatkan jalan putus tersebut sudah terjadi beberapa waktu lalu.

Awalnya jalan dengan kontruksi cor hanya retak. Tapi karena terus kemasukan air membuat jalan ambles dan patah.

“Puncaknya saat jalan cor tiba-tiba ambles dan patah. Kami langsung inisiatif memasang rambu penutup jalan, karena tidak bisa dilewati kendaraan,” ujarnya Selasa (22/2/2022).

Sebenarnya, lanjut Senen, warga sudah inisiatif sendiri gotong royong menutup jalan yang patah dengan menambal pakai batu dan tanah.

Tapi saat hujan kembali turun, tambalan terbawa air hujan dan kembali tidak bisa dilewati.

“Warga sudah kerjabakti, tapi jalan kembali ambles dan tidak bisa dilewati. Padahal jalan ini penting, penghubung antar klaster Museum Sangiran,” urainya.

Senen menjelaskan, jalan kontruksi cor ini merupakan akses utama warga sekitar serta wisatawan yang ingin berwisata di Sangiran.

Apalagi setelah dibuka sejumlah klaster baru di kompleks Sangiran, jalan ini merupakan penghubung antar klaster Manyarejo, Ngebung dan Museum Utama Sangiran.

Kadus setempat, Sudaryanto saat dikonfirmasi mengatakan, amblesnya jalan tersebut juga membuat sejumlah rumah warga terisolir.

Bahkan 4 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke rumah saudara terdekat.

“Ada 4 rumah yang terdampak dan terpaksa mengungsi. Kami sudah laporkan ke kecamatan terkait bencana ini,” tandasnya.

Menurut Sudaryanto, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) beberapa waktu lalu juga sudah datang melakukan pengecekan dan pengukuran.

Sementara untuk warga yang mengungsi juga sudah mendapat bantuan dari dinas sosial (Dinsos). Wardoyo

Exit mobile version