Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bermisi untuk Majukan Indonesia, Kini Hadir Aplikasi  “Tentang Anak”

Ilustrasi / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM —  Di zaman milenial ini, parenting  tidak hanya dapat dilakukan tatap muka saja.  Namun, pola asuh anak dapat pula dipelajari atau dilakukan melalui aplikasi.

Baru-baru ini,  aplikasi Tentang Anak dibuat oleh seorang lulusan John Hopkins Bloomberg School of Public Health, Mesty Ariotedjo.

Aplikasi tentang parenting ini dibuat dengan tujuan untuk membantu orang tua dalam mengasuh anak. Bahkan lebih jauh lagi memiliki misi sosial untuk memajukan Indonesia.

Pembuatan aplikasi tersebut dibantu oleh Garri Juanda, suami Mesty yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di dunia teknologi. Ia juga menjabat sebagai president Tentang Anak.

“Tentang Anak punya social mission, pengin membantu 80 juta anak Indonesia tumbuh sehat, baik, dan bahagia. Inovasi ke depan kami membantu orang tua supaya semua kebutuhan anak bisa terpenuhi,” kata Garri.

Aplikasi Tentang Anak menyiapkan algoritma untuk memandu orang tua ketika menghadapi situasi gawat darurat di rumah, misalnya algoritma kejang demam, cedera kepala, dan muntah. Pengguna aplikasi pun bisa bertanya kepada para ahli yang disediakan aplikasi.

Pembuatan aplikasi ini berangkat dari pengalaman Mesty ketika melahirkan anak pertama. Mesty menyebutkan bahwa terkadang orang tua tetap cemas dalam memilih pola asuh yang tepat meskipun sudah menguasai teorinya.

“Aku udah siap semua, aku dokter. Tiba-tiba anakku nyusunya kok nggak nempel-nempel. Itu membuat aku cemas. Banyak banget yang nggak sesuai teorinya, praktiknya susah,” ujar CEO Tentang Anak itu dalam konferensi pers daring, Jumat (11/2/2022).

Aplikasi parenting pun digunakan oleh lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu setelah melahirkan. Namun untuk memenuhi keingintahuannya, ia butuh empat sampai lima aplikasi, mulai dari resep yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak, tumbuh kembang anak, hingga stimulasi harian.

Berdasarkan pengalaman itu, ia dan suami pun menciptakan satu aplikasi yang mencakup semuanya.

“Kami percaya semua individu berhak akses informasi yang terbaik dan itu harusnya gratis,” ujarnya, sebagaimana dilansir dari Tempo.co.

Dokter spesialis anak konsultan, Profesor Hardiono D. Pusponegoro, menambahkan bahwa saat ini tersedia sekitar 5 ribu dokter anak di seluruh Indonesia. Jumlah ini tidak cukup untuk menangani 80 juta anak usia nol hingga remaja.

Karena itulah diperlukan sumber informasi lain yang tepercaya, mengingat sangat banyak informasi menyesatkan tentang pengobatan anak yang perlu diluruskan.

“Misalnya dalam bidang saya, ‘Dok, kalau autis dikasih obat apa?’ Berbagai obat diet dicoba, ada susu kambing dan lain-lain yang secara ilmiah tidak ada gunanya, buang-buang waktu, dan kasihan anaknya jadi kurus dan loyo,” ujar Prof Hardiono yang juga penasihat aplikasi Tentang Anak. Tamara Diva Kamila

Exit mobile version