Beranda Daerah Wonogiri Harga Kedelai Wonogiri yang Impor Tembus Rp 12.000 Perkilo. Jenis Lokal Rp...

Harga Kedelai Wonogiri yang Impor Tembus Rp 12.000 Perkilo. Jenis Lokal Rp 10.000

Kedelai
Perajin tahu menunjukkan bahan baku kedelai. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Harga kedelai Wonogiri saat ini juga mengalami kenaikan, namu demikian stok alias persediaan dijamin aman.

Untuk diketahui, harga kedelai impor naik mulai dari Rp 10.000, lalu menjadi Rp 10.500, naik lagi menjadi Rp 11.000 per kilogram. Kini, harga kedelai impor menyentuh Rp 12.000 per kilogramnya.

Sementara untuk kedelai lokal, harga per kilogramnya kini Rp 10.000. Pada pertengahan tahun 2021 harga per kilogramnya Rp 9.000.

Harga-harga itu adalah hasil pemantauan di Pasar Kota Wonogiri.

Dinas terkait juga memastikan perajin tahu dan tempe tetap berproduksi dan menggunakan cara untuk mensiasati harga kedelai.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri Wahyu Widayati mengatakan harga kedelai juga merangkak naik.

“Harga kedelai (impor) mulai merangkak naik sejak pertengahan tahun lalu,” kata dia baru-baru ini.

Baca Juga :  Baliho Raksasa Ambruk di Depan SPBU Ngadirojo, Jalan Sempat Lumpuh Siang Bolong

Yang jelas, kata Wahyu, berdasarkan kacamata perdagangan saat ini stok kedelai dipastikan masih aman namun memiliki harga yang cukup tinggi.

Wahyu menuturkan, pihaknya belum mendapatkan laporan langsung soal adanya keluhan yang didapat dari pedagang maupun pengguna kedelai.

“Saat kami di lapangan stok kedelai ini ada, memang harganya masih tinggi,” kata dia

Meski begitu, Wahyu mendapatkan informasi dari Pusat Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Puskopti) Jateng bahwa bakal ada subsidi harga untuk kedelai sebesar Rp 1.000 per kilogramnya pada Maret nanti yang bersifat insidental. Meski begitu, dia mengaku belum mengetahui proses subsidi untuk harga kedelai itu apakah lewat Puskopti atau seperti apa.

Sementara dari sektor perindustrian, perajin tahu dan tempe masih berproduksi.

Baca Juga :  Ratusan Anak Tumpah di Jatipurno! FAS XIV 2025 Jadi Ajang Pembuktian 29 Karakter Generasi LDII Menuju Indonesia Emas

“Perajin tahu dan tempe masih jalan. Mungkin punya cara sendiri untuk mensiasati kenaikan harga kedelai,” kata dia. Aris

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.