WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sedikitnya 10 warga Wonogiri Wonogiri meninggal dan dimakamkan dengan protokol kesehatan.
Fakta itu terungkap berdasarkan catatan di BPBD Wonogiri. Jumlah 10 warga Wonogiri yang meninggal itu bukan dalam waktu satu hari.
Setidaknya selama sepekan belakangan ini terdata 10 warga Wonogiri meninggal. Selanjutnya pemakaman jenazah tersebut dilakukan dengan standar protokol kesehatan.
Jika merunut ke belakang Kota Mete Wonogiri selain nihil pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto, Jumat (11/2/2022) membeberkan, baru pada Kamis (27/1/2022) lalu, terdapat pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan (prokes) di wilayah Wonogiri.
“Padahal sebelumnya selalu nihil,” ujar Bambang.
Bambang Haryanto, menuturkan baru-baru ini pihaknya kembali mendapatkan laporan adanya peningkatan pemakaman dengan prokes.
“Tapi untuk kepastian positif Covid-19 atau tidaknya bukan kewenangan kami,” tutur dia.
Berdasarkan catatannya, sudah ada 10 pemakaman dengan prokes sejak Kamis (27/1/2022) hingga Kamis (10/2/2022) siang, alias dalam satu pekan belakangan ini.
Perinciannya adalah, pada Kamis (27/1/2022) lalu ada satu pemakaman dengan prokes di wilayah Eromoko, kemudian di Selasa (1/2/2022) ada satu pemakaman dengan prokes.
“Untuk Senin (7/2/2022) dan Rabu (9/2/2022) kemarin, masing-masing ada tiga pemakaman dengan prokes dalam satu hari,” jelas dia.
Menurut Bambang, pihaknya biasanya berkoordinasi dengan pihak desa masing-masing jenazah terkait pemakaman dengan prokes.
Saat liang lahat sudah disiapkan oleh masyarakat setempat, barulah pihaknya menuju ke lokasi pemakaman. Itu untuk menghindari jenazah singgah di rumah duka.
Sementara itu, akhir-akhir ini, pemakaman dengan prokes lebih sering dilakukan oleh tim jogo tonggo.
Menurut Bambang, hal tersebut merupakan hal yang positif. Sebab, masyarakat setempat sudah memiliki kesadaran dan kemampuan untuk melakukan pemakaman dengan prokes. Aris