BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjual wortel dengan harga seikhlasnya. Itulah yang dilakukan sejumlah petani kawasan lereng Merapi- Merbabu di Kecamatan Selo, Boyolali.
Mereka menjajakan wortel langsung di kawasan Komplek Pemkab Boyolali, Rabu (23/2/2022).
Dengan beberapa mobil pikap yang diparkir berderet, mereka menjajakan wortel sebanyak tiga ton.
Wortel sudah dicuci bersih dan dikemas dalam plastik dengan berat 5 kg dan 10 kg.
Para petani tidak menetapkan harga jual. Wortel dijual dengan harga sesuai kantong pembeli.
Bahkan, bila pembeli benar- benar tidak memiliki uang, wortel pun digratiskan. Maka pembeli pun membayar sesuai kemampuan.
Ada yang membayar Rp 5.000 untuk satu kantong wortel, ada yang Rp 10.000. Namun, pembelian sengaja dibatasi.
Setiap pembeli hanya boleh membeli satu kantong wortel saja. Alasannya, untuk pemerataan.
“Betul, kami jual wortel dengan harga seikhlasnya” ujar Sarjo (55) petani asal Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo.
Dia mengaku, petani sayuran di Selo terpuruk. Pasalnya, harga jual wortel anjlok saat panen raya. Jika sebelumnya, harga wortel di tingkat petani bisa mencapai Rp 4.000- Rp 5.000/kg. Kini anjlok hanya tinggal Rp 1.000/kg.
“Kami rugi besar, untuk biaya mencangkul saja keluar Rp 100.000. Belum membeli pupuk, bibit hingga biaya pemeliharaan. Padahal, wortel Selo kualitasnya lebih bagus dan lebih tahan terhadap pembusukan, bisa tahan hingga 10 hari.”
Senada, Sulis Sanjaya, petani lainnya mengungkapkan, anjloknya harga wortel karena saat ini pasar dibanjiri wortel asal Brastagi, Sumatra Utara.
Sehingga harga wortel langsung anjlok. Petani di Selo pun merugi.
“Bahkan kami kini kesulitan menjual hasil panen. Biasanya wortel luar daerah masuk Selo dan Cepogo saat tidak ada panen. Lha ini sedang panen raya, wortel luar masuk, jelas harga hancur.”
Koordinator petani yang juga tokoh masyarakat setempat, Widodo mengharapkan agar Pemkab Boyolali memberikan solusi terbaik untuk membantu petani.
Saat ini, berton- ton wortel milik petani belum bisa dipanen karena wortel tidak laku.
“Petani sedang terpuruk saat ini.”
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan pangan Boyolali, Joko Suhartono mengaku bisa memahami kesulitan petani wortel di Selo.
Untuk itu, pihaknya beserta jajaran terkait akan segera berdialog dengan petani guna mencari solusi.
“Kami jadwalkan pertemuan pada Selasa (1/3/2022) mendatang. Pertemuan akan digelar di Selo untuk memudahkan para petani.” Waskita