Beranda Daerah Sragen Reses di Sragen Utara dan Timur, Bowo Banyak Dicurhati Jalan Rusak dan...

Reses di Sragen Utara dan Timur, Bowo Banyak Dicurhati Jalan Rusak dan Pembangunan Jembatan

Anggota DPRD Provinsi Jateng, Untung Wibowo Sukowati saat menggelar reses di kediaman Suyanto, anggota DPRD FPDIP asal Desa Bedoro, Sambungmacan, Sragen, Rabu (16/2/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perbaikan infrastruktur masih menjadi aspirasi paling dominan dalam agenda serap aspirasi legislator.

Tak terkecuali pada agenda serap aspirasi atau reses yang digelar anggota DPRD Provinsi Jateng Fraksi PDIP asal Sragen, Untung Wibowo Sukowati.

Saat reses di Kecamatan Sambungmacan dan Jenar, Rabu (16/2/2022), sejumlah tokoh masyarakat hingga kepala desa mengajukan aspirasi yang sama.

Yakni perihal permintaan perbaikan dan pembangunan infrastruktur baik jalan maupun jembatan.

Aspirasi infrastruktur itu salah satunya disampaikan Kades Cemeng, Widayat. Di hadapan legislator yang akrab disapa Bowo itu, ia menyampaikan kondisi dua jalan kabupaten di wilayahnya yang sudah lama dalam kondisi rusak parah.

Dua ruas jalan itu adalah jalan Toloyo-Kangkungan-Ngrejeng yang sudah 4 periode Kades tak pernah tersentuh perbaikan.

Ruas kedua adalah jalan perbatasan Desa Cemeng-Karanganyar sepanjang 3,6 kilometer yang baru separuh dibangun dan masih menyisakan separuh lainnya yang rusak.

“Setiap Musrenbang juga selalu diusulkan. Bahkan kemarin diusulkan Pak Camat dan dipresentasikan ke Bupati. Tapi belum ada realisasi. Kami berharap Mas Bowo bisa membantu mengupayakan bagaimana jalan Toloyo-Ngrejeng dan perbatasan Cemeng-Karanganyar itu segera bisa dibangun sehingga program di desa kami bisa ikut maju,” paparnya.

Baca Juga :  Satuan Narkoba Polres Sragen Tangkap Pelaku Pengedar Narkoba Jenis Sabu dan Obat Berbahaya Lainnya

Usulan soal infrastruktur juga datang dari Kades Banaran, Susilo. Ia berharap ada bantuan untuk pembangunan Jembatan penghubung Desa Banaran dan Kandangsapi Jenar.

Sebab selama.hampir bertahun-tahun usulan pembangunan jembatan yang vital antar desa antar kecamatan itu belum pernah direspon oleh Pemkab.

“Selama ini tidak ada jembatan penghubung. Adanya di Mantingan. Sejak enggak ada jembatan, Pasar Banaran yang dulu ramai dari pagi sampai malam, sekarang jadi mati. Kalau ada jembatan, itu nanti nggak hanya untuk kepentingan Banaran saja, tapi juga warga wilayah Jateng dan Sragen,” ujar dia.

Untung Wibowo Sukowati membenarkan dari reses yang sudah digelar di beberapa kecamatan, perbaikan infrastruktur masih mendominasi aspirasi yang disampaikan masyarakat.

Baik perbaikan jalan maupun pembangunan jembatan penghubung antar desa. Ada pula permintaan pembuatan instalasi penyedia air bersih yang disampaikan tokoh di wilayah Jenar.

“Aspirasi yang masuk rata-rata soal infrastruktur. Baik jalan maupun jembatan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Baca Juga :  DLH Sragen Ajak Warga Tukar Botol Plastik dengan Bibit Tanaman dan Pupuk Diadakan Rutin Setiap Minggu di Car Free Day Sragen

Bowo menyebut aspirasi yang masuk nantinya akan ditelaah dan dimasukkan ke sistem. Kemudian diupayakan untuk mendapatkan anggaran pada 2023.

“Untuk yang besar seperti Kembaran Banaran-Kandangsapi, itu memang bukan sesuatu yang kecil karena menyeberangi Bengawan Solo. Butuh waktu dan biaya yang besar. Nanti akan kami usahakan, tapi kalau bisa ditangani provinsi, tentu akan lebih baik. Sementara kita masih fokus untuk Jembatan Ganefo dulu,” ujarnya. Wardoyo