SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 50 peserta antusias mengikuti sekolah politik Sragen (SPS) angkatan ke-3 yang dibuka resmi, Selasa (22/2/2022).
Jumlah itu mengalami kenaikan dari angkatan pertama dan kedua dari sekolah politik yang diprakarsai Komunitas Peduli Politik Sukowati (Komppi) Sragen tersebut.
Kegiatan sekolah politik itu digelar di Pendapa Rumdin Ketua DPRD Sragen dengan dibuka langsung Ketua DPRD, Suparno.
Ketua Komppi sekaligus Ketua Panitia SPS, Sugino mengatakan animo peserta di SPS angkatan ketiga ini mengalami peningkatan.
Sebelumnya di angkatan pertama peserta hanya 35 orang dan di angkatan kedua naik jadi 45 orang.
Ia mengapresiasi animo peserta yang bersemangat dan antusias mengikuti SPS angkatan ketiga.
“Ini berkat kerjasama tim kami yang solid dan kerjasama dengan teman-teman semua dari berbagai unsur semuanya hadir. Mereka ini dari berbagai unsur,” papar Sugino di sela acara.
Ia menguraikan sekolah politik itu digelar dengan mengabaikan latar belakang partai politik.
Namun yang terpenting adalah bagaimana membekali peserta untuk ikut berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa dan bernegara melalui pemahaman politik.
Kemudian semangat yang ditanamkan adalah kebersamaan untuk Sragen yang lebih baik tanpa memandang atribut parpolnya.
“Yang kita tanamkan bahwa politik itu berbeda, cuma tidak kaku. Sudut pandang mungkin bisa beda tapi menyatukan persepsi ini yang bagus. Jadi persepsi satu dan yang lainnya kita kemas jadi pelangi yang indah di Kabupaten Sragen. Jadi pelaku sekolah politik tidak antipati dengan parpol lain tapi saling toleransi yang juta kedepankan,” urainya.
Lebih lanjut dijelaskan, setiap peserta sekolah politik angkatan ketiga wajib mengikuti 10 kali pertemuan. Waktunya pada Jumat malam dan Sabtu mulai pukul 19.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Namun karena terbentur ramadhan, angkatan ketiga ini dijadwalkan hanya menggelar 7 kali pertemuan sampai pertemuan terakhir di bulan April 2022.
“Setelah ramadhan, nanti akan kita gelar pertemuan secara spesifik dengan calon bupati maupun ketua dewan itu nanti untuk lulusan sekolah,” urainya.
Melalui sekolah politik, para peserta yang lulus akan bisa mengembangkan kompetensinya masing-masing.
Seperti menjadi anggota Bawaslu, Panwas, KPU, unsur penyelenggara Pemilu hingga menjadi politikus maupun calon anggota legislatif.
Seperti pada lulusan angkatan pertama dan kedua yang sudah banyak berkecimpung di dunia politik dengan menjadi Caleg meski belum ada yang beruntung.
“Apapun bidangnya, mereka kita dorong untuk tidak alergi politik. Di manapun mereka berada harapannya bisa bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakatnya,” imbuhnya.
Sementara untuk pembukaan SPS angkatan ketiga tadi dihadiri oleh Ketua DPRD Sragen, perwakilan bupati yang dihadiri Assisten I Joko Suratno, praktisi hukum dan politik, Rus Utaryono, tokoh pendidikan dosen para hukum UPN, KPU, Bawaslu dan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Sragen yang dibacakan Assisten I Setda Sragen, Joko Suratno menyampaikan apresiasi atas digelarnya kegiatan sekolah politik tersebut.
Ia menyampaikan bahwa politik sesungguhnya tidak melulu soal bagaimana merebut kekuasaan. Akan tetapi politik dalam wujud sempurna yakni menyangkut bagaimana membangun dan menata sebuah negara.
“Parpol sebagai institusi sah yang memproduksi calon pemimpin mestinya merekrut kader terbaik dengan bekal pendidikan politik yang memadai.
Di tengah hiruk pikuk politik, publik memang perlu melakukan pendidikan politik. Pesan saya tetap jaga dan rawat kebhinekaan kerukunan berbangsa,” ujarnya. Wardoyo