Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Waspadai, Ini 2 Gejala Utama Varian Omicron. Penyebaran 5 Kali Lipat Lebih Cepat

Pandemi Covid-19 masih terjadi

ilustrasi virus Corona

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus varian Omicron di Indonesia terus meningkat. Penyebaran yang cukup cepat harus menjadi kewaspadaan.

Dokter spesialis paru di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Erlina Burhan, mengatakan gejala umum yang ditemukan pada pasien Covid-19 varian Omicron yang dirawat di rumah sakit pemerintah tersebut ada dua yang signifikan.

Gejala itu yakni batuk dan nyeri juga gatal di tenggorokan.

“Ini adalah gejala yang khas Omicron,” kata Erlina dalam forum diskusi melalui zoom yang diikuti di Jakarta, Kamis 27 Januari 2022.

Erlina menjelaskan, dari sebagian besar pasien yang dirawat di RSUP Persahabatan, hanya sekitar 20 persen yang mengeluh demam.

Gejala itu berbeda dengan varian Delta dimana gejalanya 90 persen mengalami demam.

“Memang Omicron ini menunjukkan data bahwa virus berkembang di saluran napas atas, maka itu gejalanya ringan saja,” katanya.

Dari pasien yang dirawat, tidak ada yang sesak dan sampai membutuhkan oksigen. Yang ini, Erlina menerangkan, indikasi tidak ada kerusakan paru.

Meski ringan, apabila mengalami batuk dan sakit tenggorokan serta ada riwayat kontak dengan pasien Covid-19, Erlina mengimbau tidak perlu menunggu demam untuk melakukan tes.

“Dan apabila tanpa gejala dan tanpa penyakit penyerta atau komorbid maka cukup melakukan isolasi mandiri di rumah dengan tata cara isolasi yang sama seperti varian sebelumnya.”

Erlina tetap mengingatkan, varian Omicron memiliki kemampuan menyebar lebih cepat yaitu hampir lima kali lipat dan dapat “menyelinap” menghindari antibodi yang terbentuk daripada varian Delta.

RSUP, dia menambahkan, sedang merawat 32 pasien Covid-19 dan enam diantaranya terkonfirmasi terinfeksi varian Omicron.

Sebelumnya rumah sakit tersebut merawat 17 pasien Omicron, sebagian besar yang sudah terbukti Omicron dengan kasus ringan dan sudah pulang.

Terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga meminta masyarakat tidak panik secara berlebihan dengan semakin besarnya jumlah kasus positif Omicron di Tanah Air belakangan.

Menurut Budi, penularan lokal Omicron sudah terjadi di Indonesia seperti halnya yang terjadi di negara-negara lain.

Hingga Rabu lalu, jumlahnya mencapai 1.988 kasus dengan yang bergejala berat sejumlah lima kasus dan gejala sedang 54 orang.

Kementerian Kesehatan RI juga melaporkan jumlah kasus meninggal akibat varian Omicron di Indonesia hingga Rabu sebanyak tiga orang.

Seluruhnya disertai komorbid. Satu orang berusia 54 tahun dan pelaku perjalanan ke luar negeri. Satu orang lagi sudah lansia, 74 tahun. Satu yang terbaru memiliki catatan belum menerima vaksin Covid-19 sama sekali.

“Tidak usah berlebihan, protokol kesehatan paling penting dijalankan, memakai masker dan tidak berkerumun,” kata Menkes, dalam diskusi melalui zoom yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Selain itu, vaksinasi juga harus dipercepat, terutama di DKI Jakarta. Dia meminta pihak swasta ikut serta dengan memperbanyak sentra vaksinasi.

Exit mobile version