Beranda Daerah Sragen Ada Berkah di Tengah Kenaikan Harga Sayuran, Petani Bayam di Gesi Sragen...

Ada Berkah di Tengah Kenaikan Harga Sayuran, Petani Bayam di Gesi Sragen Senang Naik Rp 500 Perak Per Ikat

Ilustrasi, petani Sayur Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kenaikan harga sejumlah bahan pokok dan pangan, tak selamanya mendatangkan keluhan.

Ada segelintir profesi yang mereguk berkah dari kenaikan harga itu. Salah satunya petani sayuran.

Mereka ikut merasakan kenaikan harga meski tak seberapa. Seperti dirasakan petani sayuran bayam di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen.

Salah satunya Parti (45) petani sayuran dari Desa Tanggan. Ia mengaku sejak ada kenaikan harga bahan pokok di pasaran membuat harga sayuran juga ikut terangkat.

“Alhamdulillah lumayan Mas. Ini panen sayuran bayam, harga sedikit naik,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (10/3/2022).

Ia menuturkan saat ini harga bayam ikut naik Rp 500 perak per ikat. Jika biasanya per ikat hanya dihargai Rp 500 perak, kini naik jadi Rp 1000.

Meski hanya hitungan perak, ia mengaku bersyukur dengan naiknya harga jual, ikut menambah pendapatannya.

Baca Juga :  HRS Kader Golkar Sragen Sempat Jadi Tersangka di Polres Sragen Kini Bebas Dari Jerat Pidana Lewat Praperadilan

Bagi petani kecil sepertinya, uang seribu dinilai sangat berarti di tengah sulitnya ekonomi akibat dampak pandemi.

“Budidaya bayam juga tidak sulit dan modalnya murah. Ini kemarin modal Rp 50.000 beli bibit terus disebar di lahan bekas bawang merah ini. Umur 3 minggu langsung bisa di panen dapat uang Rp 450.000,” imbuh Parti.

Selain menanam bayam di sawah, ia rupanya juga memiliki tanaman sayur lainnya seperti kangkung dan sawi, pekerjaan menanam sayuran sudah bertahun tahun dilakukan bersama sang suami.

Selain bayam, harga terong juga ikut terkerek naik meski tak signifikan. Para petani pun mengaku senang karena pendapatan mereka bisa bertambah.

Apalagi sejumlah sembako seperti minyak goreng belakangan juga naik.

Harga sayuran akhir- akhir ini cukup menjanjikan, biasanya sayuran ini diambil pengepul lalu di jual di Pasar Bunder Sragen,” timpal Sutarmi, petani terong dan pare asal Pengkol Tanon. Wardoyo

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.