Beranda Daerah Boyolali Ada Patung Sapi Kuno di Makam Kebatan, Sawit, Boyolali. Laiknya Penjaga, Berada...

Ada Patung Sapi Kuno di Makam Kebatan, Sawit, Boyolali. Laiknya Penjaga, Berada Persis di Pintu Masuk

Patung lembu di Dukuh Kebatan, Desa Jenengan, Sawit, Boyolali / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Makam di Dukuh Kebatan, Desa Jenengan, Kecamatan Sawit terlihat unik. Persis di samping pintu masuk makam, dijaga sebuah patung sapi dalam posisi mendekam.

Patung sapi yang terbuat dari batu menghadap ke timur dalam posisi mendekam. Di depan patung, terdapat arca batu yang biasa disebut warga setempat sebagai keranjang rumput.

Sayangnya, kedua tanduk sapi sudah hilang dan diganti dengan tanduk dari semen.

Di belakang patung sapi terdapat sebuah patung manusia dalam posisi duduk. Sayang pula, patung itu juga sudah tidak lengkap, bagian kepala hilang.

Di bagian paling belakang atau sisi barat, ada dua patung sapi dalam bentuk lebih kecil. Sayang juga, kepala patung sudah hilang.

Tak ada warga yang tahu ke mana hilangnya bagian kepala patung manusia dan sapi itu.

Warga juga tidak tahu pasti mengapa patung itu ada di makam Kebatan. Muncul dugaan, patung itu peninggalan zaman kuno dan termasuk benda purbakala.

“Warga tidak tahu menahu asal patung tersebut. Bahkan, sejak mbah-mbah dulu, patung itu sudah ada,” kata Manto (50) salah satu warga, Minggu (13/3/2022).

Baca Juga :  Sosialisasi 4 Pilar DPR RI, Adik Sasongko Membahas Tantangan NKRI di Era Digital

Menurut Manto, dugaan patung itu termasuk benda kuno, karena pernah ditawar kolektor. Orang tersebut datang dan berani membayar Rp 15 juta untuk membawa semua patung di makam. Hanya saja, warga tidak mengizinkan.

“Siapa kolektor dan dari mana asalnya, kami tidak tahu. Yang jelas, seluruh warga sepakat bahwa patung itu tak boleh dipindah- pindahkan apalagi dijual,” katanya.

Terkait pantangan, dia mengakui ada pantangan yang dipatuhi warga hingga kini. Yaitu, siapapun dilarang duduk di punggung atau menunggangi patung sapi.

Jika nekat, maka dipercaya orang itu akan mengalami celaka.

“Pernah ada warga asal Klaten berziarah. Karena tidak tahu, dia  duduk di punggung patung sapi itu. Sesampai di rumah, dia langsung sakit.”

Pihak keluarga bingung karena dibawa ke dokter tak juga sembuh. Keluarganya pun teringat pernah ke Makam Kebatandatan.

Maka pihak keluarga lalu menemui sesepuh dukuh setempat. Kemudian  didoakan dan dimintakan maaf seraya diberi air putih segelas.

“Air itu untuk diminum oleh orang yang sakit itu. Ternyata setelah minum air putih, orang itu sembuh.”

Baca Juga :  Sosialisasi 4 Pilar DPR RI, Adik Sasongko Membahas Tantangan NKRI di Era Digital

Ditambahkan, sejumlah peziarah juga sering menaburkan bunga diatas batu keranjang di depan patung sapi. Kalau ada yang ziarah, sering batu keranjang juga diberi sesaji bunga. Ada kepercayaan orang itu bakal mendapatkan keselamatan.

“Kami disini sepakat mengawasi patung itu tanpa diminta. Biarlah patung itu tetap di tempatnya.” Waskita

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.