WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wonogiri yang rawan bencana, tidak hanya gempa banjir tanah longsor angin kencang, atau kebakaran, bahan tsunami sekalipun rawan terjadi di Wonogiri.
Padahal tahapan Pemilu dan Pilkada sudah semakin dekat, lantas apa yang harus dilakukan ketika Pemilu dan Pilkada saat bencana?
Nah terkait hal ini KPU Wonogiri telah menggelar focus group discussion (FGD) bersama dengan BPBD dan SAR Wonogiri beberapa waktu lalu. Dalam diskusi itu, dibahas sejumlah potensi bencana alam dan cara memitigasinya.
Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetyo Adi mengatakan FGD itu digelar demi memetakan potensi resiko bencana alam atau non alam mendrkati tahapan pemilu. Jadi ketika tahapan pemilu dimulai dan terjadi bencana yang bisa mengganggu tahapan pemilu, pihaknya siap dalam hal mitigasi bencana.
“Kita lakukan FGD dulu terkait resiko dan potensi bencana di Wonogiri. Nanti setelah ini kita juga rencananya melakukan simulasi,” jelas Toto.
Dengan begitu, bisa dilakukan penyelamatan saat bencana terjadi. Baik penyelamatan jiwa yang dilakukan anggota KPU Wonogiri hingga menyelamatkan dokumen-dokumen penting.
Pihaknya juga menpelajarai titik-titik rawan bencana di Kota Sukses. Baik bencana banjir, tanah longsor dan sebagainya. Itu juga untuk membuat skema distribusi logistik.
“Selain itu juga untuk menentukan dimana nanti titik TPS. Harapannya, TPS nanti di luar daerah resiko bencana ini nanti kita mulai mapping,” beber dia.
Diharapkan dengan adanya FGD itu, KPU Wonogiri bisa menjadi KPU yang tangguh dan tanggap bencana. Dalam melaksanakan tahapan kepemiluan, KPU bakal punya roadmap tittik wilayah yang rawan bencana berikut juga cara antisipasi dan penanganan yang dilakukan.
Bagi internal, imbuh Toto, pihaknya juga akan meningkatkan kewaspadaan bencana. Misalnya akan dibuatnya titik kumpul jika terjadi gempa atau kebakaran.
“Kita juga akan melakukan pengecekan instalasi listrik, apa ada resiko kebakaran atau tidak. Kayu-kayu bangunan juga kita cek, ada yang lapuk atau tidak, antisipasi awal resiko dulu. Simulasi nanti kita gandeng pihak terkait,” jelas Toto.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto mengapresiasi FGD yang diinisiasi KPU Wonogiri itu. Sebab, itu juga penting untuk mengantisipasi jika terjadi bencana alam yang dimungkinkan bisa mengganggu jalannya tahapan pemilu.
“Kami disana menyampaikan potensi bencana yang mungkin terjadi. Kita bahas juga ketika saat distribusi logistik ke wilayah, ada potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor. Diskusi itu intinya mendukung upaya antisipatif jika terjadi bencana saat tahapan pemilu,” kata dia. Aris