JOGLOSEMARNEWS.COM — Sembelit merupakan salah satu gangguan pencernaan, ditandai dengan jarang buang air besar dan tinja menjadi keras serta sulit dikeluarkan. Penyebab paling umum sembelit adalah perubahan pola makan atau kekurangan asupan serat.
Cara mudah mencegah dan mengatasi adalah dengan mencukupi asupan serat harian, hal itu dapat dilakukan dengan mengonsumsi salah satu jenis buah seperti yang disarankan Healthline di situs healthline.com berikut ini:
1. Buah Plum
Plum merupakan buah yang kaya akan serat, sorbitol, dan senyawa fenolik yang menyehatkan usus, yang semuanya dapat membantu mengobati sembelit. Satu penelitian pada 40 orang dengan konstipasi kronis menemukan bahwa, makan 3,5 ons (100 gram) plum per hari secara signifikan meningkatkan frekuensi dan konsistensi tinja dibandingkan menggunakan pengobatan psyllium (sejenis serat makanan).
2. Apel
Apel mengandung pektin, sejenis serat larut yang dapat melunakkan tinja dan mendorong pergerakannya melalui saluran pencernaan. Satu studi pada 80 orang dengan sembelit menemukan, pektin mempercepat pergerakan tinja melalui usus, memperbaiki gejala sembelit, dan meningkatkan jumlah bakteri menguntungkan di usus.
3. Pir
Pir kaya akan serat dan mengandung pencahar alami, seperti fruktosa dan sorbitol.
4. Kiwi
Kiwi kaya akan serat dan mengandung actinidin, enzim yang dapat meningkatkan motilitas usus dan mengurangi sembelit.
Dalam sebuah penelitian pada 19 orang dewasa sehat yang mengonsumsi suplemen kiwi selama 28 hari, ditemukan, peserta mengalami peningkatan jumlah buang air besar harian.
5. Buah Ara
Buah ara kaya akan serat dan ficin, enzim yang dapat meningkatkan keteraturan buang air besar. Studi pada 40 orang dengan sembelit menemukan, mengonsumsi 10,6 ons (300 gram) pasta ara per hari selama 16 minggu membantu mempercepat transit kolon, meningkatkan konsistensi tinja, dan mengurangi ketidaknyamanan perut.
6. Jeruk
Buah jeruk seperti grapefruits dan mandarin kaya serat, dan beberapa senyawa yang bisa mengurangi sembelit, termasuk pektin dan naringenin. Penelitian pada hewan menunjukkan, naringenin dalam jeruk meningkatkan sekresi cairan ke dalam usus besar, menyebabkan efek pencahar. Namun, sangat diperlukan penelitian lanjutan pada manusia.