BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel ditetapkan sebagai Kampung Pancasila pada Selasa (29/3/2022). Pencanangan ditandai dengan loma melukis mural.
Desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Salatiga memang sangat kompleks dan unik. Agama yang dipeluk masyarakatnya heterogen.
Ada Islam, namun ada juga pemeluk agama Kristen, Khatolik, Hindu dan Budha lengkap dengan tempat ibadah masing-masing.
Uniknya, mereka bisa hidup berdampingan dengan damai. Kegiatan gotong royong dan saling menolong diantara 6.000 warganya tetap berjalan hingga kini.
Dandim 0724/Boyolali, Letkol Arm Ronald Siwabessy pun mengapresiasi kerukunan masyarakat desa tersebut.
“Komunitas agama yang lengkap, tapi kerukunananya juga luar biasa,” kata Dandim, di sela-sela pencanangan Desa Urutsewu sebagai Kampung Pancasila.
Pencanangan Kampung Pancasila tersebut ditandai dengan dialog kerukunan antar umat beragama dan lomba melukis mural bertema Pancasila. Sebanyak 37 peserta ikut serta meramaikan lomba lukis mural tersebut.
Setiap peserta diwajibkan melukis mural bertema Pancasila di dinding yang telah disiapkan. Nyatanya, peserta tak hanya dari lokal Boyolali saja. Bahkan, ada peserta dari luar daerah seperti Yogya, dan Malang
Dijelaskan Dandim, perbedaan keyakinan tak menghalangi masyarakatnya untk hidup rukun. Sebanyak 6.000 warga disana saling mneghormati.
“Gotong royong dan saling membantu diantara masyarakat yang membutuhkan.”
Kerukunan masyarakat inilah yang harus dicontoh oleh masyarakat Boyolali. Maka, Desa Urutsewu itupun dipilih sebagai tempat pencanangan Kampung Pancasila di Boyolali.
“Ya, Kampung Pancasila ini sebagai permulaan. Nantinya, di setiap kecamatan juga akan dicanangkan Kampung Pancasila.”
Dikatakan Dandim, penanaman dan penegasan Pancasila sebagai ideologi bangsa ini sangat penting. Sebab, di zaman serba teknologi ini banyak masyarakat terlena sehingga melupakan hal-hal mendasar bagi bangsa masyarakat ini, yakni Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.
“Makanya kita canangkan Kampung Pancasila di Boyolali ini.” Waskita