![IMG-20220303-WA0009](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2022/03/IMG-20220303-WA0009.jpg?resize=640%2C480&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jenazah Sutrisno (56) petani asal Dukuh Sengonan RT 09, Desa Tegaldowo, Kecamatan Gemolong, Sragen yang tewas usai tersambar petir di sawahnya wilayah Dukuh Sukorejo RT 11, desa setempat, Rabu (2/3/2022) akhirnya dimakamkan tadi malam.
Diiringi isak tangis keluarga, jenazah petani malang itu dimakamkan sekitar pukul 20.30 WIB.
“Sudah langsung dimakamkan tadi malam. Sekitar jam 20.30 WIB. Keluarga ya seperti itu (tangisan),” papar Kades Tegaldowo, Sutiyo, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (3/3/2022).
Kades menguraikan almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Selama ini almarhum bekerja sebagai petani dan pedagang di pasar.
Saat kejadian, korban berniat mencangkul untuk membenahi pematang persiapan untuk ditanami. Nahas saat itu turun hujan diiringi sambaran petir.
“Korban meninggal kesambar petir pas lagi macul di sawah. Saat kejadian, dia mencangkul sendirian di sawahnya, tapi di sekitarnya banyak petani juga. Kebetulan lagi musim gawean di sawah,” urai Kades.
Data yang dihimpun di lapangan, insiden tragis itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Kejadian bermula ketika korban tengah mencangkul di sawahnya.
Siang itu, cuaca mendadak mendung gelap kemudian turun hujan disertai petir.
Sejurus kemudian, saat korban mencangkul di dekat pematang, sebuah sambaran petir menggelegar tepat mengenai tubuh korban.
Petani malang itu kemudian roboh dan tubuhnya terpental ke sawah. Saat kejadian, ada beberapa petani di sawah dekat milik korban yang mengetahui.
Melihat korban roboh ke sawah, mereka langsung mendekat untuk memberikan pertolongan. Nahas saat dicek ternyata korban sudah meninggal dunia.
Pihak keluarga kemudian diberitahu dan langsung mendatangi lokasi kejadian. Oleh warga dan keluarga, jenazah korban kemudian dievakuasi ke rumah duka.
Tak lama berselang, tim Polsek Gemolong dan Puskesmas tiba untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan.
Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan dari hasil pemeriksaan, ditemukan bekas luka bakar di punggung kanan, punggung kiri, pinggang kanan, pinggang kiri, pinggul kanan dan kiri, paha kiri dan kemaluan mengeluarkan air mani.
Lantas dari kedua telinga mengeluarkan darah. Dari pemeriksaan fisik, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Karena keluarga membuat pernyataan menolak diotopsi, jenazah korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Saat ditemukan, kondisi korban sudah meninggal dunia mengalami sejumlah luka bakar. Korban murni meninggal akibat tersambar petir,” ujarnya Kamis (3/3/2022). Wardoyo