PURWOREJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 96 menggandeng Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Kabupaten Purworejo untuk menyelenggarakan sosialisasi pengelolaan bank sampah pada Kamis (10/02/2022). Acara yang dilaksanakan di Balai Desa Rowodadi, Kecamatan Butuh, Purworejo ini dihadiri oleh anggota pemerintah desa, tim penggerak PKK, dan perwakilan karang taruna setempat. Sosialisasi ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan KKN UNS periode Januari – Maret 2022.
Desa Rowodadi sendiri belum memiliki pengelolaan yang baik terhadap pembuangan sampah. Warga sekitar biasanya membuang sampah mereka di lubang galian dan membakarnya. Oleh karena itu, tim KKN UNS yang dibantu oleh pemerintah desa setempat berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat mengelola sampah sekaligus pembentukan pengurus bank sampah. Hal tersebut juga disampaikan oleh Satria, ketua tim KKN UNS 96. Dia menjelaskan bahwa ia dan teman-temannya berkeinginan agar sampah di desa ini lebih memiliki manfaat, tidak hanya menjadi polusi saja.
Setelah pelaksanaan sosialisasi, mahasiswa KKN menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk mendirikan bank sampah, diantaranya formulir pendaftaran, buku registrasi nasabah, dan buku tabungan nasabah. Selain itu, tim KKN juga menyiapkan ratusan karung untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat sebagai wadah dalam mengumpulkan sampah yang nantinya ditabung di bank sampah.
“Pendirian bank sampah ini bagus ya, kita tidak membeli sampah, tapi malah bisa menghasilkan. Nantinya hasil dari tabungan bank sampah juga bisa digunakan warga untuk membayar PBB,” ujar Kepala Desa Rowodadi, Sasmito Wiyono, menyetujui gagasan ini.
Seusai persiapan berkas dan karung selesai, pada Selasa (01/03/2022) mahasiswa KKN kembali mengadakan sosialisasi untuk pendirian pengurus bank sampah dan penjelasan mekanisme kerja bank sampah di Desa Rowodadi. Acara lanjutan yang dilaksanakan di halaman rumah Kepala Desa Rowodadi ini lebih banyak dihadiri oleh anggota Karang Taruna setempat, karena nantinya anggota Karang Taruna yang akan menjadi pengurus bank sampah di desa ini. Meskipun begitu, perwakilan pemerintah desa dan tim penggerak PKK juga turut meramaikan acara sosialisasi sekaligus perpisahan KKN UNS 96 ini.
Mekanisme dari bank sampah yaitu warga mengumpulkan sampah yang sudah dipilah berdasarkan jenisnya (organik, anorganik, dan B3). Kemudian sampah ditimbang dan dicek. Petugas menulis di buku tabungan nasabah dan buku besar. Selanjutnya warga akan mendapat hasil dari pengumpulan sampah, atau hasil tersebut bisa ditabung untuk pembayaran PBB kelak, sesuai dengan kesepakatan di awal. Petugas lalu memilah sampah yang telah dikumpulkan. Sampah yang telah dipilah kemudian dibawa ke pengepul dan petugas melakukan pencatatan di buku rekap penjualan.
Harapannya rangkaian acara sosialisasi pengelolaan sampah dan pendirian bank sampah ini bisa memberikan semangat dalam mengelola sampah, terlebih dalam pelaksanaan kegiatan bank sampah ke depannya. “Semoga pendirian bank sampah bisa berjalan terus, lebih baik lagi kalau kegiatan-kegiatannya dikembangkan,” tutur Nindy, selaku koordinator acara.