SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gubernur Ganjar Pranowo mengaku kesal saat ada yang mempersoalkan tanah dan air yang dibawanya saat hadir di ibukota negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kaltim belum lama ini.
Tanah dan air yang ia bawa itu, sempat disoal karena bukan diambil dari wilayah Jawa Tengah. Hal itu diungkapkan Ganjar saat memberi sambutan di peresmian pabrik bata ringan Blesscon plant 3 di Toyogo, Sambungmacan, Sragen, Rabu (30/3/2022).
Di hadapan ratusan tamu dan pengusaha yang hadir, Ganjar sempat mengatakan curhatnya soal tanah dan air yang dibawanya ke IKN.
“Ada yang tanya Pak Ganjar kemarin ke IKN bawa tanah dan air ya. Saya jawab iya. Tanahnya dari mana, Gunung Tidar, airnya dari Gunung Lawu. Kenapa? Saya orang Gunung Lawu. Tapi Pak, itu tanah airnya di Jawa Timur. Iya Jawa Timur wong ya sedulurku. Gitu aja kok repot, air saja dipersoalkan lho,” paparnya.
Ganjar kemudian menyampaikan keheranannya atas pertanyaan yang menurutnya sangat tidak penting itu.
“Mending memikirkan lapangan kerja, ekonomi dan kesejahteraan bareng- bareng. Bangsa ini akan makin berdaulat,” ujarnya.
Menyikapi pertanyaan itu, ia lantas menggambarkan bahwa Jawa Tengah di bawah kepemimpinannya membuka lebar pintu bagi warga di Indonesia.
Ia menyebut Jateng menerima secara terbuka siapa yang mau tinggal di Jawa Tengah, yang mau sekolah, untuk ibadah, usaha, piknik dan lainnya tanpa membedakan identitas dan daerah asalnya.
“Silakan cari bojo (di Jawa Tengah), kita persilahkan. Artinya kita mencoba merawat semua orang Indonesia. Nggak usah ditanya lagi KTP dari mana, nggak usah di tanya lagi agama apa, golongan mana, kalau itu terjadi kita melakukan pembangunan mundur,” jelasnya.
Karenanya ia mengajak masyarakat menjunjung tinggi semangat pluralisme tanpa membedakan latar belakang daerah. Wardoyo