WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM –Ini wajib diingat pihak sekolah, bahwa sekolah harus beralih dari PTM ke PJJ atau mode pembelajaran tatap muka ke pembelajaran jarak jauh meskipun cuma ada 1 kasus positif Covid-19.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Tengah Sunarno menyebutkan, pihaknya sudah memberikan instruksi terkait penyikapan jika ada guru atau siswa yang bergejala mengarah Covid-19. Semisal ada warga sekolah yang demam, batuk, pilek dan gejala mengarah Covid-19 lain, pihak sekolah harus segera berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.
Jika berdasarkan pemeriksaan pihak puskesmas ditemukan kasus Covid-19 di sekolah, maka sekolah itu beralih dari PTM terbatas menjadi PJJ.
“Walaupun cuma ada satu, entah guru atau siswa, sekolah itu langsung berganti jadi PJJ. PJJ dilakukan 5-7 hari,” ujar Sunarno, Rabu (2/3/2022).
Setelah itu, temuan kasus itu juga harus dikoordinasikan dengan puskesmas setempat. Hal itu guna dilakukan langkah-langkah sesuai SOP yang ada. Misalnya ada temuan siswa di salah satu kelas yang positif Corona, maka bisa dilakukan tracing dan sebagainya.
“Jadi dengan begitu, prokesnya memang harus diketatkan lagi. Apalagi saat ini ada varian Omicron,” kata dia.
Di tengah meningkatnya kasus Covid-19 belakangan ini, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Tengah menginstruksikan agar penerapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah harus diketatkan. Itu guna mengamankan warga sekolah dari paparan Covid-19.
Sunarno mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh SMA/SMK yang ada di bawah naungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Tengah termasuk di Wonogiri untuk lebih mengetatkan penerapan prokes utamanya saat digelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Sekolah-sekolah sudah kita minta untuk pengetatan karena kasus (Covid-19) belakangan memang naik,” kata dia.
Apakah saat ini ada SMA/SMK di Kota Sukses yang terpaksa menggelar PJJ karena ada temuan kasus Covid-19 di sekolah? Sunarno mengaku belum ada lagi laporan masuk terkait hal tersebut. Sebelumnya, saat ada temuan kasus Covid-19 di sejumlah sekolah pihaknya selalu mendapatkan laporan.
“Saat ini semuanya masih PTM terbatas,” terang dia.
Sejak beberapa waktu lalu, kata Sunarno, seluruh SMA/SMK di Wonogiri menggekar PTM terbatas sesuai dengan aturan yang berlaku. Kapasitas maksimal siswa yang masuk adalah 50 persen. Aris