Beranda Daerah Wonogiri Ini Penyebab Kera Menyerang Wonogiri, Tak Hanya Lahan Pertanian Tapi Pemukiman Juga

Ini Penyebab Kera Menyerang Wonogiri, Tak Hanya Lahan Pertanian Tapi Pemukiman Juga

Serangan kera
Kera di dekat pemukiman warga. Foto : istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang menuturkan, berdasarkan pengamatannya ada beberapa penyebab kera menyerang Wonogiri.

Serangan itu tidak hanya terjadi di lahan pertanian tapi juga pemukiman warga.

“Pertama populasi kera ekor panjang makin besar. Kemudian yang kedua ketersediaan makanan di dalam hutan minim, butuh upaya pengkayaan (penanaman tanaman buah) di hutan,” kata mantan Camat Selogiri itu, Selasa (22/3/2022).

Bahkan, kata Bambang, saat ini tren serangan kera sudah tak mengenal musim. Jika dulu serangan kera biasa terjadi di musim kemarau, kini di musim hujan serangan kera juga bisa terjadi.

“Kita terus mencoba berkoordinasi dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) supaya nantinya ada langkah konkret yang diambil,” sebut dia.

Sejumlah daerah pemukiman dan pertanian di Wonogiri kerap menjadi jujugan kera ekor panjang yang mencari makan.

Bambang Haryanto mengatakan berdasarkan data yang dimilikinya, ada 39 desa/kelurahan di 14 kecamatan yang melaporkan terjadinya serangan kera.

Baca Juga :  Harga Emas Hari Ini Minggu 30 November 2025 Bikin Kaget, Diam di Butik LM Meledak di Pegadaian! Selisihnya Tajam

“Catatan kami, ada 218 dusun/lingkungan yang disambangi kera. Kebanyakan adalah daerah yang berbatasan dengan wilayah hutan yang dihuni kera,” kata dia.

Binatang bernama latin Macaca fascicularis itu tak hanya memasuki wilayah pertanian masyarakat. Namun juga masuk ke area pemukiman dan bahkan nekat sampai masuk ke dalam rumah warga untuk mencari makanan.

“Sekarang tidak hanya menyerang area pertanian. Tapi juga masuk ke pemukiman. Alhamdulillah belum ada laporan serangan ke manusia,” jelas dia.

Bambang menuturkan kera yang masuk ke ratusan dusun/lingkungan di ratusan desa/kelurahan itu tak hanya terjadi di tahun ini saja. Namun kumulatif sejak tahun-tahun sebelumnya.

“Di sejumlah titik kejadiannya kerap terulang,” beber Bambang.

Atas kondisi itu, kata dia, masyarakat tidak bisa berbuat banyak. Misalnya, masyarakat hanya bisa menunggu lahan pertanian miliknya atau menghalau kera sebisa mungkin dengan bantuan anjing yang dipelihara.

Bambang menuturkan sejumlah upaya sudah dilakukan untuk mengatasi serangan kera. Diantaranya adalah mendorong masyarakat untuk menanam tanaman yang bisa dimakan buahnya oleh kera di perbatasan hutan atau di lingkungan sekitarnya.

Baca Juga :  Cara Cek Desil 2025! Warga Tidak Sadar Statusnya Naik, Bansos Langsung Gugur

Pihaknya pun berupaya menyiapkan bibit tanaman buah seperti jambu, matoa dan lain sebagainya yang dikembangkan di kebun bibit BPBD Wonogiri. Selain itu, BPBD juga berkoordinasi dengan (BKSDA). Aris Arianto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.