![pengukuhan mangkunagoro](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2022/03/pengukuhan-mangkunagoro.jpeg?resize=640%2C360&ssl=1)
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo resmi menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X. Usai prosesi pengukuhan yang dilaksanakan di Pura Mangkunegaran Surakarta, pada Sabtu (12/03/2022).
Prosesi pengukuhan berjalan dengan lancar dan berlangsung secara khidmad. Dihadiri sebanyak 300 tamu undangan dan tamu istimewa raja-raja mataram Islam.
Sejumlah raja Mataram Islam menyampaikan pesan-pesan kepada Mangkunagoro X. Adipati Puro Pakualaman, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPA) Paku Alam X mengutarakan harapannya kepada KGPAA Mangkunegara X agar tetap terus melestarikan kebudayaan. Dirinya berharap agar pelestarian budaya tidak hanya dalam konteks berkesenian belaka.
“Tapi perilaku juga pola pikir budaya kerja dan lain sebagainya. Ini tentu perlu juga mendapatkan perhatian. Saya yakin Kanjeng Gusti yang sekarang ini kan masih muda tentu lebih bahasanya generasi milenial. Jadi tentu lebih bisa mengakomodir perkembangan yang ada tanpa tercerabut dari akar budayanya,” harap KGPA Paku Alam X
Sementara itu Raja Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengharapkan agar KGPA Mangkunegara X selalu menjaga kesehatan dan berhati-hati.
“Harapan saya semoga sukses jaga kesehatan dan hati-hati aja. Selain itu saya punya harapan sesuai dari pidatonya masalah kebudayaan, sudah laksanakan saja,” katanya.
Di sisi lain Putri PB XII Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Gusti Kanjeng Ratu Wandansari Koes Murtiyah atau biasa dipanggil Gusti Moeng mengharapkan dengan terpilihnya generasi muda sebagai penerus tahta di Pura Mangkunegaran. Mangkunegaran bisa lebih lestari dan juga bisa berkembang.
“Harapan untuk Mangkunegaran selama beliau ada akan bagus. Semoga bisa mengayomi seluruh keluarga, mengembangkan Mangkunegaran sebagai salah satu sumber budaya,” kata Gusti Moeng
Gusti Moeng lalu mengenang semasa Mangkunegara IX masih ada, yang mana sangat getol sekali dalam melestarikan kesenian kebudayaan yang ada di Mangkunegaraan.
“Dulu saya dekat dengan bapaknya. Kebetulan beliau di sastra Indonesia saya di sastra jawa. Sering mewakili universitas maju lomba lomba, mewakili provinsi juga. Saya sering sekali latihan disini di Mangkunegaran. Jadi saya sangat dekat sekali terutama dengan beliau mas mangkunegara IX,” terangnya.
Gusti moeng, memberikan petuah bahwa tantangan yang dihadapi sekarang justru lebih berat. Karena banyak sekali pengaruh dari luar yang tidak tersaring, dan langsung diambil begitu saja oleh para pemuda.
“Tantangannya justru kira harus memposisikan diri. Kitakan lembaga adat kita institusi budaya itu yang harus kita pegang. Indonesia inikan berdiri di atas satu komitmen keraton keraton seluruh nusantara. Sehingga yang ada dalam posisi institusi budaya kita harus berpegang kuat untuk tetap menjaga kelestariannya dan semoga bisa berkembang,” pungkasnya. (Ando)