Beranda Daerah Solo Launching Buku Urip Iku Urup, Menghidupkan Kembali Keteladanan Alm H Sri Joko

Launching Buku Urip Iku Urup, Menghidupkan Kembali Keteladanan Alm H Sri Joko

Dari kiri ke kanan, Retno Astuti, Sih Yuanti, Hamdani MW, Wiwoho, Dr Guntur dan M Amin / Foto: Septi Windi Lestari

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Launching buku Urip Iku Urup: Kisah Inspiratif H Sri Joko dan Milad Hj Suharmi di Canting Londo Kitchen, Solia Zigna Laweyan, Solo pada Selasa (29/3/2022) berlangsung cair, dinamis dan hidup.

Bahkan, launching buku tersebut seperti menjadi kado istimewa bagi Hj Suharmi. Pasalnya, acara bincang buku biografi tersebut seolah mampu “menghadirkan” kembali sosok H Sri Joko di tengah-tengah keluarga.

Acara dihadiri oleh keluarga besar Hj Suharmi para kerabat dan sejumlah orang yang menjadi narasumber dalam buku biografi tersebut.

Dipandu oleh Retno Astuti, acara bincang buku menghadirkan penulis buku, Hamdani MW dan Sih Yuanti, yang juga putri kedua Alm H Sri Joko.

Sementara bertindak sebagai narasumber adalah mantan Ketua PDM Sukoharjo Dr Guntur, Ketua PDM Sukoharjo Wiwoho dan Mantan Ketua DPD PAN Sukoharjo, M Amin.

Dalam acara bincang buku, Sih Yuanti, selaku pencetus ide penulisan buku biografi itu mengatakan, gagasan penulisan buku tersebut mendapat support dari seluruh keluarga besar saat dia lontarkan pertama kali.

Penulisan buku tersebut selain sebagai kenangan akan almarhum ayahnya, juga sebagai bentuk penghormatan bagi sosok yang telah menjadi lentera hidup bagi keluarga dan masyarakat.

“Kami berharap hadirnya buku ini memiliki manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu Hamdani MW menjelaskan, proses penulisan buku dimulai dari dari 21 November 2021, diawali dengan penggalian data dan wawancara sebanyak 24 narasumber. Proses pengumpulan data berlangsung sekitar dua minggu, yang dilanjutkan dengan proses penulisan. Dan tanggal 18 Maret buku sudah selesai cetak.

Baca Juga :  Gandeng 2 Pemain Timnas, Liga Goes To School Hadir di SMA Batik 2 Surakarta

Hamdani mengatakan, keberhasilan sebuah buku biografi biasanya tergantung pada dua hal, yakni teknik penulisan dan kualitas atau karakteristik tokoh yang ditulis.

“Kebetulan, almarhum Bapak H Sri Joko ini semasa hidupnya memiliki karakter yang khas dan unik, santun, banyak beramal baik untuk pribadi, organisasi maupun masyarakat. Ditambah dengan narasumber yang sangat terbuka dan kooperatif, membuat proses penulisan menjadi lebih lancar,” ujarnya.

Hj Suharmi bersama dengan anak cucunya saat acara Milad di Canting Londo Kithen / Foto: Septi Windi Lestari

Hamdani maupun Sih Yuanti mengataan, meskipun judul buku Urip Iku Urup sudah banyak bertebaran di dunia maya, namun yang membuat buku ini berbeda dari yang lain, bahwa buku ini bukan sekadar teori.

“Tahapnya sudah jauh lebih tinggi, yakni aplikasi filosofi Urip Iku Urup langsung di lapangan,” bebernya.

Suasana menjadi lebih hidup ketika tiga narasumber lainnya menceritakan kembali kisah perjalanan hidupnya bersama mendiang H Sri Joko.

M Amin misalnya, mengatakan H Sri Joko sering menyebut dirinya sebagai isterinya di partai dan organisasi. Dia bercerita bagaimana di tengah kesibukannya, H Sri Joko selalu dapat menjaga kualitas tidur meski hanya 15 menit.

“Saya kadang menjadi iri melihatnya,” katanya.

Dr Guntur lain lagi. Ia mengaku sering kepontal-pontal mengikuti langkah dan pemikiran H Sri Joko. Ibaratnya, dia melangkah 10 langkah, maka H Sri Joko sudah 1.000 langkah ke depan.

“Pernah saat saya belum genap 40 tahun, beliau meminta saya mendampingi beliau untuk nyalon bupati. Tapi saya belum berani, saya bilang saya akan menekuni sebagai PNS,” ujarnya.

Sedangkan Wiwoho mengatakan, kehadiran buku biografi H Sri Joko tersebut, secara tidak langsung memberikan PR bagi putra putri almarhum untuk berkiprah, atau minimal bersilaturahmi dengan berbagai lini, di mana dulu almarhum berkecimpung.

Baca Juga :  Diskusi dan Bedah Buku "Guru Era Metaverse" di Perpustakaan Masjid Sheikh Zayed

“Pintu Muhammadiyah  terbuka lebar, termasuk Aisyiyah bagi yang putri. Silakan rajut kembali silaturahmi demi melanjutkan syiar yang almarhum lakukan,” ujarnya.

Sekadar diketahui, H Sri Joko adalah seorang yang memiliki multitalenta. Dia adalah seorang guru, seorang bankir, ekonom, pengusaha dan politisi asal Tawangsari, Sukoharjo.

Yang lebih unik lagi, selama hidupnya, dia memiliki banyak anak asuh, baik yang tinggal bersama dengan keluarganya, maupun yang tidak tinggal bersama.

Selain itu, ia banyak memberikan wakaf dan beramal dalam berbagai bentuk. Banyak anak asuhnya yang sudah berhasil menjadi orang sukses.

Di bidang politik, dia adalah salah satu yang ikut membidani lahirnya PAN Sukoharjo. Ia juga didapuk menjadi Ketua DPD PAN Sukoharjo yang pertama kali. Di lembaga DPRD, ia dikenal sebagai politisi yang santun namun kritis.  Septi Windi Lestari