![kkn uns sabun](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2022/03/kkn-uns-sabun.jpeg?resize=640%2C426&ssl=1)
NGAWI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kelompok 115 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Sebelas Maret (UNS) 2022 mengadakan kegiatan “Pelatihan Produk kreatif”. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada kamis (17/02/2022) siang di Aula kantor Desa Kletekan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan tersebut diikuti dengan antusias oleh peserta yang berasal dari kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pelatihan kepada warga Desa Kletekan agar dapat memanfaatkan bahan-bahan disekitar, menjadi produk bermanfaat.
Kegiatan dibagi menjadi tiga sesi sesuai jumlah produk yang akan dibuat. Kegiatan dimulai dengan pelatihan membuat hand sanitizer mandiri dengan bahan lidah buaya. Materi disampaikan oleh Samira Kayla Biyanti yang merupakan anggota kelompok 115, KKN Tematik UNS 2022. Pelatihan pembuatan hand sanitizer mandiri diadakan karena pandemi Covid-19 yang belum usai, dan lidah buaya merupakan bahan yang dekat dengan masyarakat desa.
Hand sanitizer dibuat menggunakan bahan alami, yaitu lidah buaya sebagai bahan utama. Lidah Buaya digunakan sebagai pengganti gliserin dalam formula I yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). Lidah buaya dipilih karena memiliki kandungan saponin, flavonoid, polifenol, serta tanin yang mempunyai kemampuan untuk membersihkan dan bersifat antiseptik.
Pembuatan hand sanitizer dilakukan dengan cara mencampurkan gel lidah buaya, jeruk nipis, dan alkohol. Setelah tercampur dengan takaran tertentu, hand sanitizer kemudian dipindahkan ke dalam botol spray.
Kegiatan kemudian berlanjut dengan pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah. Minyak jelantah dipilih sebagai bahan utama karena banyaknya minyak jelantah yang berakhir dibuang begitu saja, sedangkan membuang limbah minyak jelantah secara sembarangan memiliki banyak dampak negatif.
Pembuatan sabun dengan bahan minyak jelantah dimulai dengan cara menuangkan air ke dalam wadah, lalu air ditaburi dengan soda api dan diaduk. Setelah air cukup dingin, minyak jelantah dimasukan perlahan, lalu diaduk hingga mengental. Kemudian adonan sabun diberi pewangi untuk menambah aroma. Sabun kemudian dicetak dan didiamkan sampai mengeras.
Sabun yang dibuat dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti mencuci piring. Namun, sabun tersebut tidak disarankan untuk mandi atau mencuci tangan dikarenakan tidak adanya bahan pelembab kulit.
Kegiatan berlanjut dengan pelatihan pembuatan selai buah rambutan. Buah rambutan dipilih sebagai bahan dasar pembuatan selai dikarenakan banyak dijumpai pohon rambutan di Desa kletekan. Rambutan-rambutan tersebut tidak semua dapat dijual sehingga hanya menjadi konsumsi pribadi dan tidak jarang berakhir busuk karena tidak dimanfaatkan.
Pembuatan dilakukan dengan memisahkan daging buah rambutan dengan kulit dan bijinya. Kemudian daging buah rambutan dihaluskan menggunakan blender. Setelah halus, daging buah rambutan dimasak dengan api kecil dan dicampur dengan vanili dan gula, sembari diaduk hingga mengental.
Buah rambutan yang telah menjadi selai memiliki nilai lebih. Selain lebih awet, selai buah rambutan juga memiliki nilai jual. Jika dikembangkan selai ini dapat menjadi produk yang dapat dijual masyarakat.
Samira, Sebagai penanggungjawab serta pemateri berharap warga dapat membuat sendiri produk-produk yang dipraktikan pada kegiatan ini. “Semoga Warga dapat membuat produk ini sendiri dan dapat mengurangi limbah, juga dapat memanfaatkan bahan-bahan yang ada di Desa Kletekan,” ucapnya.
Selama proses pembuatan produk, perwakilan dari peserta dilibatkan untuk ikut praktik membuat produk tersebut. Perwakilan peserta tampak antusias untuk mengikuti arahan yang diberikan oleh Samira.
Wulan, salah satu anggota kelompok PKK merespon positif adanya pelatihan produk kreatif yang diadakan oleh Kelompok 115 KKN Tematik UNS 2022. “Tanggapan kami tentang pembuatan sabun itu sangat mengedukasi ibu-ibu rumah tangga. yang awalnya minyak jelantah kami buang, ternyata sangat bermanfaat sekali bisa dijadikan sabun.
Untuk pembuatan selai rambutan juga sangat mengedukasi. yang awalnya rambutan cuma dimakan sebgai buah, dan wilayah kami saking banyaknya sampai tidak laku dijual, terkadang sampek busuk dibuang. ternyata bisa dimanfaatkan untuk selai dan mungkin bisa ada nilai jualnya,” ucapnya.