WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Ternyata permintaan plasma konvelesen di Wonogiri nihil alias tidak ada. Meskipun belakangan kasus Covid-19 melonjak.
Tidak adanya permintaan plasma konvelesen di Wonogiri diduga kuat lantaran kasus yang diderita pasien tak seberat saat Delta menyerang pertengahan tahun 2021 lalu.
Kepala Unit Donor Darah PMI Wonogiri Heri Susanto mengatakan meski di banyak daerah di Indonesia termasuk di Wonogiri kasus Covid-19 naik sejak Februari lalu, kebutuhan plasma konvalesen di Wonogiri lalu nihil.
“Intinya untuk saat ini kebutuhan plasma konvalesen tidak sebanyak dulu. Kalau dulu setiap hari pasti ada yang telepon saya mencari plasma konvalesen. Belakangan tidak ada sama sekali, mungkin karena kasusnya tidak berat,” jelas Heri, baru-baru ini.
Menurut dia pada bulan Februari sampai saat ini tidak ada permohonan plasma konvalesen ke saya.
“Kalau dulu pertengahan 2021 sehari bisa ada lima sampai sepuluh orang yang telepon saya mencari plasma konvalesen,” kata dia.
Menurut dia, kasus Covid-19 yang belakangan ini naik karena varian Omicron, tak segawat saat kasus naik dikarenakan varian Delta. Banyak orang yang terpapar menjalani isolasi mandiri (isoman).
“Untuk se-Karesidenan Surakarta (plasma konvalesen) sudah dihandle oleh PMI Solo. Kalau mungkin ada yang butuh, mungkin langsung diarahkan ke PMI Solo dan sudah tertangani,” beber dia.
Heri menuturkan, selama kasus Corona naik di Wonogiri belakangan ini, belum ada orang yang memintanya untuk mencarikan pedonor plasma konvalesen. Namun untuk donor darah biasa, tetap banyak masyarakat yang melakukan maupun membutuhkan.
Sementara itu, pihaknya tidak mengirimkan lagi donor konvalesen ke PMI Solo. Sebab, PMI Solo tidak meminta bantuan untuk menjaring calon pedonor konvalesen.
“Mungkin karena sudah bisa tertangani dan mungkin juga tidak banyak yang meminta plasma konvalesen,” kata Heri.
Jika ada masyarakat yang berminat untuk melakukan donor plasma konvalesen, kata Heri, bisa langsung datang ke PMI Solo. Selanjutnya, calon pedonor akan mendapatkan informasi lebih lanjut, jika stok masih banyak, bisa saja calon pendonor menunda dan akan dihubungi saat dibutuhkan. Aris