Beranda Umum Nasional Survei PSI: Pamor Golkar Meroket, Airlangga Jadi Capres Pilihan

Survei PSI: Pamor Golkar Meroket, Airlangga Jadi Capres Pilihan

Airlangga Hartarto / Istimewa

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Untuk menjaga kesinambungan pembangunan di tanah air dari presiden Joko Widodo, idealnya presiden berikutnya berasal atau memiliki pengalaman dalam kabinet yang sama.

Sebagaimana diketahui, hampir setiap ganti penguasa, gerak pembangunan seolah kembali dari nol karena berbeda prinsip dan program kerja dari kabinet sebelumnya.

Salah satu akibatnya, kebijakan yang sudah berjalan baik dan dirasakan oleh masyarakat, akhirnya berhenti di tengah jalan karena berganti pemimpin.

Anggapan tersebut, ternyata selaras dengan hasil survei dan penelitian yang dilakukan oleh Panel Survey Indonesia (PSI).

Dari penelitian tersebut tampak bahwa rasionalisasi masyarakat terhadap sosok pemimpin pengganti Joko Widodo terkait calon presiden 2024, sebanyak 91,3 % menginginkan calon yang pernah bekerja di Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, guna meneruskan program kerja yang sedang dilakukan.

Sebanyak 98,7 % responden menginginkan calon pemimpin yang terbukti kerjanya dan sudah dirasakan dampaknya terutama bidang perekonomian oleh masyarakat hasilnya.

“Sementara itu  67,9 % responden lebih memilih calon pemimpin yang pernah ataupun sedang bekerja di pemerintahan tingkat pusat, dan 32,1 % di tingkat daerah,” papar Direktur Exekutif Panel Survey Indonesia
Andri Gunawan, SE, Kamis (10/3/2022) sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Seberapa besar pengaruh elektanilitas tokoh? Mengenai hal itu, Andri menjelaskan,  tingkat elektabilitas tokoh ketika ditanyakan  pada 2.124 responden, siapakah calon presiden yang akan dipilih jika pemilu diadakan hari ini dengan simulasi pertanyaan tertutup mengunakan kuisioner, hasilnya, Ketua Umum golkar Airlangga Hartarto dinilai layak menjadi Presiden 2024.

Airlangga meraup  jumlah pemilih sebesar 18,2%, melampaui Prabowo Subianto 15,4%,  diikuti  Ganjar Pranowo 8,9%.

Selanjutnya adalah Gatot Nurmantyo 5,20%, Dudung Aburrahman 5,1%, Muldoko 4,3%, Anies Baswedan 4,1%, Andika Perkasa 3,7%, Sri Mulyani 3,6%, Kofifah Indar Parawansa 3,4%, Agus Harimurti Yudhoyono 2,8%, Sandiaga Salahudin Uno 2,7%,  Puan Maharani 2,4%, Muhaimin Iskandar 1,7%, Erick Thohir (1,4%) , Ridwan Kamil 1,3%, sementara sebanyak 15,8% responden tidak memilih.

Disamping itu, Andri menjelaskan,  PSI juga  melakukan simulasi pasangan Capres – cawapres kepada 1.816 responden setelah melalui riset untuk menggali dan mengetahui pasangan yang paling diinginkan masyarakat untuk maju dalam Pilpres 2024.

Riset tersebug menggunakan pertanyaan  “Apakah Anda setuju pasangan capres – capawapres berikut ini maju dalam pilpres 2024?” Maka diperoleh  jawaban sebanyak  38,2 % responden memilih pasangan Airlangga Hartarto- Ganjar Pranowo, diikuti Prabowo Subianto – Anies Baswedan 28,9%, Prabowo Subianto – Puan Maharani 19,2 %, Andika Perkasa – Anies Baswedan 10,2 % . Responden yang tidak memilih sebanyak 3,5%

Baca Juga :  Kuasa Hukum Tom Lembong Tuding Naskah Saksi Ahli Pihak Kejagung Plagiat, Kejagung Bantah

Sementara itu dengan simulasi pertanyaan tertutup menggunakan kuisioner, ketika 2.124  Respoden ditanyakan “Partai Politik Mana Yang Harus dipilih jika Pemilu digelar hari ini?”  Dengan simulasi pertanyaan tertutup menggunakan kuisioner, Partai Golkar menempati urutan pertama dengan dipilih  23,4 persen responden, kedua PDIP 18,9 persen, ketiga Gerindra 12,8 persen. Selanjutnya Demokrat 7,3 persen, Nasdem 6,2 Persen , PKB 4,3 Persen, PKS 4,2 persen, PAN 1,7 Persen, PPP 1,1 Persen , Partai Lainnya di bawah 0,1 persen dan Tidak Memilih 19,1 Persen

Jika dilihat dari sebaran kewilayahannya, Partai Golkar meski tidak menang di seluruh wilayah, namun tetap menunjukkan potensi yang sangat bagus. Secara rinci, hasil surveri Parpol itu adalah sebagai berikut:

Pulau Jawa

Di Pulau Jawa, yang memiliki suara pemilih hingga 60 persen, dengan simulasi pertanyaan tertutup menggunakan kuisioner,  “Partai Politik Mana Yang Harus dipilih jika Pemilu digelar hari ini?” Golkar menempati urutan pertama dipilih oleh sebanyak  20,2 persen masyarakat di Pulau Jawa, kemudian ditempat kedua PDI Perjuangan 19,8 persen , Gerindra 19,7 persen, PKB 11,6 Persen, Demokrat 6,2 persen, PKS 4,9 Persen , Nasdem 4,2 Persen , PAN 3,7 Persen, PPP 3,3 Persen , Partai Lainnya dibawah 0,1 Persen dan Tidak Memilih 5,4  Persen

Pulau Sulawesi

Dengan simulasi pertanyaan tertutup menggunakan kuisioner, ketika Respoden ditanyakan “Partai Politik Mana Yang Harus dipilih jika Pemilu digelar hari ini?” Golkar  29,6 persen, Gerindra 16,6, PDIP 16,2 persen, Demokrat 6,5 persen, PKB 6,3 Persen, PKS 4,1 Persen, Nasdem 3,7 Persen , PAN 2,2 Persen, PPP 2,1 Persen , Partai Lainnya 1 Persen dan Tidak Memilih 11,7  Persen

Bali, NTB, dan NTT

Dengan simulasi pertanyaan tertutup menggunakan kuisioner, Ketika Respoden ditanyakan “Partai Politik Mana Yang Harus dipilih jika Pemilu digelar hari ini?” peringkat pertama PDIP yang dipilih  23,3 persen, Kedua Golkar dengan dipilih oleh 18,4 persen responden , dan peringkat ketiga Nasdem yang di pilih oleh 7,7 Persen responden, PKB 7,8 Persen, Gerindra 7,6 Persen, PKS 6,2 Persen , Demokrat 5,1 persen, PAN 2,1 Persen, PPP 1,4 Persen , Partai Lainnya 1 Persen dan Tidak Memilih 19,4 Persen

Baca Juga :  Jokowi Wira-wiri Jakarta-Solo Sibuk Jadi “Timses”?  Kemarin "Suntik" Luthfi di Solo, Kini Giliran ke Jakarta "Suntik" Ridwan Kamil

Pulau Kalimantan

Dengan simulasi pertanyaan tertutup menggunakan kuisioner, ketika Respoden ditanyakan “Partai Politik Mana Yang Harus dipilih jika Pemilu digelar hari ini?” Peringkat pertama PDIP yang dipilih oleh  27,1 persen responden, peringkat kedua ada partai Golkar yang dipilih oleh 20,2 persen responden , dan peringkat ketiga ada partai Gerindra yang dipilih oleh 14,6 Persen responden, Nasdem 7,7 Persen, Demokrat 6,4 persen, PKB 3,8 Persen, PKS 3,2 Persen , PAN 2,2 Persen, PPP 1,1 Persen , Partai Lainnya 1 Persen dan Tidak Memilih 12,7  Persen

Maluku, Papua, dan Papua Barat

Dengan simulasi pertanyaan tertutup menggunakan kuisioner, ketika Respoden ditanyakan “Partai Politik Mana Yang Harus dipilih jika Pemilu digelar hari ini?” Golkar 24,3 persen , PDIP  24,1 persen, Gerindra 18,6 Persen Nasdem 7,2 Persen, Demokrat 6,4 persen, PKB 5,8 Persen, PAN 2,2 Persen, PPP 1,3 Persen PKS 1,2 Persen , Partai Lainnya 1 Persen dan Tidak Memilih 7,9  Persen.

Dijelaskan Andri, kenaikan elektabilitas Partai  Golkar karena pengaruh dan kinerja Airlangga Hartarto sebagai ketua umum yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Kabinet Jokowi dan dianggap berhasil dalam memulihkan perekonomian Nasional serta penanganan Covid-19.

Andri memjelaskan, survei dilakukan pada 20 Februari- 6 Maret 2022, secara tatap muka dan online . Dengan Jumlah responden terpilih yang diteliti sebanyak 2.124 Warga Negara Indonesia yang sudah berumur diatas 17 tahun.

Penentuan jumlah responden menggunakan metode multistage sampling dengan margin of error kurang lebih 2,13 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Suhamdani