KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hujan yang terjadi hampir setiap hari, menyebabkan sumur emas di Desa Grenjeng, Desa Dayu, Gondangrejo, Karanganyar menjadi keruh.
Padahal sebelumnya, sumber air tersebut terkenal dengan kejernihan airnya. Lantaran jernihnya, banyak warga rela antre untuk mendapatkan air dari sumur emas tersebut.
Adapun keruhnya air di sumur emas tersebut dipicu oleh rembesan air sawah yang mencemari sumur tersebut.
Rembesan air sawah itu mengalir ke bawah hingga mengenai bagian cekungan kedua sumur tersebut sehingga airnya keruh.
Kades Dayu, Gondangrejo, Karanganyar, Agus Susilo mengatakan fenomena pencemaran itu terjadi sekitar tiga minggu ini sehingga air yang mengalir dibagian cekungan kedua keruh.
Adapun untuk air dibagian cekungan pertama dan ketiga masih jernih seperti kaca yang selama ini menjadi daya tarik ribuan warga dari berbagai penjuru untuk mengambil air tersebut dipakai untuk masak dan ada juga yang untuk dipakai obat.
“Iya memang karena hujan setiap hari tanpa henti menyebabkan air sawah yang berada dibagian atas sumur emas terdampak rembesan air dan keruh,” ungkapnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (19/3/2022).
Untuk itu lanjut Kades Dayu pihak Desa selaku pengelola sumur emas tersebut mensiasati dengan menggunakan mesin pompa air untuk disalurkan di antrean ratusan jerigen setiap harinya.
Jerigen-jerigen tersebut milik para warga yang antre air.
“Biasanya pengambilan air dilakukan langsung secara manual dengan gayung. Namun sejak airnya keruh terkena rembesan air sawah maka pengambilan air dengan mesin pompa,” tandas Kades Dayu.
Kades berharap jika musim hujan mereda air sumur emas kembali jernih sehingga tetap bermanfaat untuk kehidupan.
Sebagai informasi, setiap hari terjadi antrean ribuan jerigen warga dari berbagai penjuru untuk mengambil air dari sumur emas tersebut.
Daya tarik air dari sumur emas itu adalah alami sehat sehingga ribuan warga rela antre untuk mendapatkannya.
Oleh warga pendatang sebagian besar untuk keperluan memasak, namun ada juga yang diyakini manjur untuk pengobatan. Beni Indra