Beranda Edukasi Akademia Tim KKN UNS 10 Kembangkan Bank Sampah di Desa Jimus Melalui Teknologi...

Tim KKN UNS 10 Kembangkan Bank Sampah di Desa Jimus Melalui Teknologi Trash Burner

Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan pengembangan bank sampah di desa Jimus kabupaten Klaten. Istimewa
Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan pengembangan bank sampah di desa Jimus kabupaten Klaten. Istimewa

KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan pengembangan bank sampah di desa Jimus kabupaten Klaten. KKN Tematik UNS Membangun Desa Kelompok 10 ini difokuskan dengan membersihkan sampah di bantaran sungai.

Hal ini dikarenakan banyaknya tumpukan sampah rumah tangga yang sulit terurai dan tidak dapat diolah kembali. Sampah tersebut akhirnya menimbulkan aroma yang tidak sedap sehingga menyebabkan polusi udara. Selain itu, tumpukan sampah yang berada di tepi sungai menyebabkan aliran sungai menjadi tercemari dan memungkinkan untuk membawa bibit penyakit.

Tim KKN UNS 10 membantu mengatasi permasalahan sampah bersama Bank Sampah yang ada di Desa Jimus melalui teknologi Trash Burner atau pembakar sampah dengan kegiatan awal yaitu pungut sampah. Pungut sampah dilakukan dengan mengambil sampah-sampah dari rumah-rumah warga dan tepi sungai. Selanjutnya, sampah tersebut dilakukan pemilahan supaya dapat memisahkan sampah yang dapat diolah kembali, dijual, dan dibakar.

Setelah proses pemisahan ini, langkah berikutnya adalah pengolahan. Masing-masing kategori sampah yang sebelumnya dipilih dan dipilah kemudian ditindaklanjuti. Sampah botol kaca dan kaleng di jual untuk kemudian hasil penjualannya digunakan untuk membeli sembako guna membantu warga yang membutuhkan. Sampah plastik kemudian diolah kembali untuk menjadi produk baru dan bermanfaat. Terakhir, sampah seperti pampers bayi dan sampah rumah tangga lainnya dibakar menggunakan trash burner.

Cara kerja dari alat trash burner ini sendiri sama halnya dengan proses membakar sampah pada umumnya. Hanya saja yang membedakan metode pembakaran sampah menggunakan trash burner dengan metode pembakaran biasanya adalah efeknya. Dampak pembakaran sampah tanpa menggunakan trash burner menyebabkan polusi udara yang sangat tidak baik bagi masyarakat. Trash burner yang Tim KKN UNS 10 terapkan mampu mengurangi dampak tersebut. Hal ini dikarenakan cara kerja dari trash burner itu sendiri. Pada awalnya sampah dimasukkan ke dalam tong melalui pintu tong.

Kemudian dari bawah tong dimasukkan kayu bakar yang nantinya berfungsi untuk membakar sampah-sampah tadi. Kemudian, selama proses pembakaran asap akan keluar melalui cerobong setinggi 3-4 meter. Dalam cerobong tersebut juga diletakkan beberapa lapis kawat strimin guna menyaring sisa pembakaran yang terbawa oleh asap. Akhirnya, sisa bakaran yang keluar melalui cerobong setinggi 3-4 meter tersebut langsung terangkat ke atas dan tanpa membawa abu yang memungkinkan untuk menciptakan polusi udara.

Kegiatan pengembangan bank sampah kelompok 10 KKN UNS periode Januari-Maret 2022 mendapat respon positif dari pengurus bank sampah.

“Program kerja yang dilaksanakan ini sangatlah bermanfaat bagi warga Jimus dan kami sangat senang karena bisa dibantu dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada terutama dengan adanya trash burner,” ujar Janu, salah satu pengurus bank sampah.

Selain program kerja pengembangan bank sampah melalui teknologi Trash Burner, kelompok 10 KKN UNS juga mengadakan berbagai program kerja seperti penghijauan, mural, sosialisasi database desa, sosialisasi pola hidup sehat, senam jantung sehat, pendampingan Posyandu, pendampingan belajar, digitalisasi opor bebek, dan kerja bakti. IKA PURNAMA WATI