SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Yayasan Cipta Kerja Indonesia (YCKI) me-launching program Cipta Usaha Mandiri Sabtu (12/5/2022). Acara yang diselenggarakan di Sasono Krida Warga, Mangkubumen tersebut menyajikan pagelaran wayang kontemporer untuk menarik perhatian warga dan masyarakat sekitar.
Tidak kurang dari 200 orang turut hadir untuk menyaksikan launching program dan pagelaran wayang tersebut. Selain pergelaran wayang, kegiatan juga diramaikan dengan bazar kuliner dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Surakarta.
Menurut Respati Ardi, Ketua Dewan Pembina Yayasan Cipta Kerja Indonesia, kegiatan tersebut merupakan upaya dari yayasan untuk membantu pelaku usaha agar dapat berkembang dan meningkatkan skala usahanya.
“Cipta Usaha Mandiri ini bertujuan untuk scale-up usaha masyarakat khususnya di kelas mikro agar lebih berkembang dan mandiri. Dimulai dari pelatihan, pendampingan, bantuan permodalan hingga pembuatan legalitas usaha jika diperlukan. Dengan usaha yang maju dan berkembang, besar harapannya dapat membuka lapangan pekerjaan menjadi lebih luas lagi,” papar Respati Ardi, kemarin.
Di lain sisi, masyarakat juga merespon dengan baik adanya program Cipta Usaha Mandiri. “Kami berharap teman-teman dari Cipta Kerja Indonesia berkenan melakukan pembinaan terhadap usaha-usaha kecil seperti kami,” ujar Aris, Ketua Mpok Sinah Klamben (Kelompok Seni dan Usaha Kecil Menengah Mangkubumen).
Aris menambahkan, program seperti Cipta Usaha Mandiri sangat dinanti oleh dirinya dan pelaku usaha yang bernaung di bawah paguyuban miliknya.
“Kami tentu sangat memerlukan pendampingan yang berkelanjutan sesuai dengan misi yang dibawa oleh teman-teman yayasan. Jadi harapannya dalam realisasi ke depan ini bukan hanya kegiatan yang satu dua kali diselenggarakan lalu bablas ga ada pendampingan lagi,” tambahnya.
Harapan besar pun juga disampaikan oleh Lurah Mangkubumen yang turut menghadiri kegiatan tersebut. “Sinergi antara lembaga swasta seperti Cipta Kerja ini, pemerintah, dan warga masyarakat tentu sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas UMKM kita. Jika UMKM berkembang, akan ada peluang terbukanya lapangan pekerjaan sehingga mampu berkontribusi secara langsung dalam upaya pengentasan kemiskinan, pembukaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya dalam sambutan.
Dalam kesempatan itu, YCKI bekerjasama dengan Perkumpulan Dalang Remaja Kota Surakarta (Darmasuta) dan Artaxiad Gamelan juga menampilkan gelaran Wayang Kontemporer.
Pergelaran tersebut menyajikan konsep pertunjukan wayang yang berbeda dari biasanya. Pertunjukan wayang dikemas lebih ringkas dan memasukkan untuk pertunjukan seni modern agar lebih menarik untuk kalangan muda.
“Konsep pertunjukannya memang dibikin sore, wayang nyore. Karena wayangan sore-sore itu kan masih jarang, tapi orang suka keluar nyore. Makanya kami konsep agar bisa nyore sambil wayangan,” ujar Amar Pradopo dari Darmasuta.
Senada dengan Amar, Reza Wendy selaku Ketua dari YCKI mengungkapkan bahwa konsep pertunjukan ini dibuat agar lebih dapat diterima oleh generasi muda.
“Kita ini kan sering protes kalau wayang dan kebudayaan kita diklaim oleh orang luar. Tapi upaya melestarikan budaya yang kita lakukan juga kurang massif. Acara ini jadi terobosan dari kami dan teman-teman untuk membuat satu pertunjukan wayang yang lebih friendly untuk anak muda,” ungkapnya.
Dia menambahkan, wayang ini di kemas dalam durasi pertunjukkan 45 menit. “Biar anak muda gak bosan. Karena kalo model wayangan semalam suntuk generasi muda kita sudah banyak yang tidak tertarik. Makanya diringkas dan dipersingkat agar nonton wayang itu serasa nonton Youtube atau Netflix buat anak mud,” tambahnya.
Respons positif pun berdatangan dari para pengunjung yang hadir dalam acara tersebut. “Gayeng mas, mboten mboseni kados wayangan biasane (Seru mas, tidak membosankan seperti wayang pada umumnya).” Respon Nuel salah satu pengunjung. “Kita juga baru lihat mas, ada wayangan yang dipadukan dengan musik modern dan teater. Malah kaya nonton opera, tapi wayangan,” komentar Selvi, pengunjung lain. (Beni Indra)
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














