SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Setelah 2 tahun dihantam pandemi dan nyaris tak ada stok, penjualan kurma pada bulan Ramadhan tahun ini di Solo mulai menggeliat lagi. Para penjual kurma di Solo mengaku sudah mulai memiliki pasokan stok.
Salah satunya diakui Diyah, penjual kurma grosir di Jl. Kapten Mulyadi No. 156 Surakarta bernama Abiyyu. “Alhamdulilah, udah lumayan, udah libur 2 tahun ndak ada stok, gak ada pembeli. Ini baru mulai menggeliat, baru mulai ada barang,” ungkap Diyah.
Kurma Mesir dan kurma Tunisia tangkai menjadi kurma yang paling banyak diminati, di antara beberapa jenis kurma yang lainnya. “Soalnya itu kan merakyat, harganya cuma Rp 35.000/kg. Pembelinya dari mana-mana, ada dari Jogja, Semarang, Sragen, Karanganyar, Boyolali, sama Pacitan. Ya udah setengah bulanan ini, biasanya sampai lebaran kurang satu minggu udah santai,” imbuh Diyah.
Dalam sehari toko grosir kurma Abiyyu milik Diyah bisa menjual 1-2 ton kurma dari berbagai jenis mulai dari Tunisia tangkai, kurma Mesir, Madinah, Sukari, Ajwa, dan berbagai jenis kurma lainnya.
“Ini ambilnya impor dari Jakarta dan Surabaya. Ini harga kurma juga mulai naik, karena harga bensin naik. Harga kurma jadi terdampak. Umpama 1 box isi 10 kg dijual Rp 260.000 sekarang jadi Rp 280.000,” pungkasnya.
Tidak hanya toko grosir Abiyyu milik Diyah yang dibanjiri pembeli. Terpantau beberapa toko kurma di daerah Pasar Kliwon juga cukup mengalami kepadatan antrian pembeli.
Salah satunya juga ada di toko Mirallbe Muslim di Jl. Kapten Mulyadi No. 179. Di toko tersebut antrian pembelian kurma juga cukup padat. Bahkan ketika hendak mewawancara pemilik toko, sang pemilik merasa kerepotan karena banyaknya pembeli. (Ando)