Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bikin Tercengang Dunia, Pengusaha Muda Asal Sragen Agus Subandi Sukses Rintis Bisnis Startup “Chipsakti”. Omzet Tembus Rp 1,8 T, Punya Agen di Seluruh Indonesia

Agus Subandi (kiri) pengusaha asal Sragen perintis startup "Chipsakti" didampingi sang istri saat berpose bersama sang komisaris. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabupaten Sragen sudah lama dikenal melahirkan banyak tokoh hebat baik di bidang ilmu pengetahuan, pendidikan maupun bisnis.

Setelah sederet nama sukses di bidang rintisan startup seperti Ahmad Zaki yang merintis startup jual beli online Bukalapak dan Fajar Sidiq Abdullah Kelana dengan startup teknologi budidaya ikan Banoo, kini muncul satu lagi putra Sragen yang sukses di bisnis startup.

Dia adalah Agus Subandi. Siapa sangka, pria asal Desa Sambiduwur, Kecamatan Tanon, itu kini menjelma menjadi salah satu pengusaha startup kondang skala nasional.

Berawal dari jualan pulsa, kini ia sukses dengan rintisan bisnis startup Chipsakti yang dibangunnya sejak 2012 lalu.

Tak tanggung-tanggung, omzet startup berbasis layanan jasa pembayaran pulsa dan segala tagihan itu kini sudah menembus angka triliunan pertahun.

JOGLOSEMARNEWS.COM berkesempatan berbincang secara khusus dengan Agus yang menetap di perumahan elite Metland Menteng Jakarta, Selasa (19/4/2022).

Agus mengatakan dirinya lahir di Wonogiri sebelum kemudian mempersunting wanita pujaannya asal Sambiduwur, Tanon.

Lulusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro 2003 itu menceritakan perjuangannya diawali dengan merintis jualan pulsa di rumahnya sejak tahun 2007.

Dari menyewa kios 2 x 3 meter untuk buka konter pulsa, perlahan bisnis agen pulsanya laris dan banyak pelanggan.

Tak puas hanya dengan konter pulsa, instingnya mulai tertantang untuk menerapkan basic ilmu teknologi IT yang ia pelajari di bangku kuliah.

Bermodal pengetahuan IT, ia akhirnya berhasil membuat program digital untuk menyuplai bisnis pulsanya lewat perangkat komputer bekas semasa kuliah yang ia bawa pulang.

Dalam sekejap, bisnis agen pulsanya langsung berkibar dan menjelma menjadi supllier pulsa terbesar di Wonogiri.

Tak puas hanya di situ, Agus mulai melebarkan sayap dengan merintis usaha serupa di Jogja.

Tiga tahun sukses di Jogja, ia akhirnya memutuskan merambah ke Ibukota Jakarta untuk menancapkan embrio bisnisnya pada 2012 dengan merintis startup bernama Chipsakti.

Startup berbasis layanan pembayaran finansial berbasis teknologi itu dibuat untuk melayani penjualan pulsa hingga aneka pembayaran tagihan.

“Pertama kali masuk Jakarta saya mencoba merintis itu dan Alhamdulillah tahun 2015 saya dipercaya kerjasama dengan Telkom vision. Akhirnya Chipsakti mulai berkembang dan banyak perusahaan multifinance yang bekerjasama dengan kami,” urai pria kelahiran Maret 1980 silam itu.

Dipercaya Brand Ternama dan Punya Agen Seluruh Indonesia

Di bawah bendera PT. Multi Access Indonesia yang dibangunnya, Chipsakti perlahan menjelma menjadi salah satu startup usaha layanan jasa PPOB (Payment Point Online Bank) yang banyak dipercaya.

Pengusaha muda asal Sragen perintis startup “Chipsakti”, Agus Subandi (dua dari kiri) berpose bersama usai penandatanganan kerjasama dengan Bank Mayapada. Foto/Wardoyo

Keagenan PT. Multi Access Indonesia Group-Chipsakti kemudian meluas dan kini sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan mitra Agen/ reseller kurang lebih 150.000 downline dengan karyawan sejumlah 45 orang.

“Secara singkat Chipsakti ini menyediakan layanan pembayaran melalui digital yang memberi kemudahan masyarakat dan bisa mendapatkan keuntungan dari situ. Misalnya usaha jualan pulsa, tagihan PLN dan lainnya,” terangnya.

Dengan segala kelebihan dan kemudahannya, Chipsakti kemudian dipercaya untuk digandeng sebagai mitra untuk melayani pembayaran dari sejumlah brand terkemuka nasional.

Seperti Indomaret, Alfamart, Elevania, Traveloka, Bhinekka, Tokopedia, hingga PT Pos.

Omzet Tembus Triliunan

Dengan digawangi sekitar 70 karyawan mulai dari admin, IT designer dan operasional, PT Multi Acces Indonesia yang dirintis Agus kini sudah memiliki kantor marketing tersebar di sejumlah wilayah mulai dari Kudus, Sidoarjo, Cirebon, Sukabumi hingga Lampung.

Disinggung soal omzet, ia menyebut omset penjualan transaksi Chipsakti rata-rata pertahun mencapai Rp 500 miliar untuk retail dan omzet dari kerjasama B to B (biller to biller) sekitar Rp 1,3 triliun.

Sehingga omzet total pertahun berada di kisaran Rp 1,8 triliun atau hampir Rp 150 miliar setiap bulannya.

“Alhamdulillah dengan perkembangan sejauh ini, kami menargetkan untuk 2022, omzet bisa mencapai Rp 3 triliun,” tandas Agus. Wardoyo

Exit mobile version