Beranda Daerah Solo Gibran Pingin Ikut Demo Tolak 3 Periode Presiden Jokowi, BEM Soloraya :...

Gibran Pingin Ikut Demo Tolak 3 Periode Presiden Jokowi, BEM Soloraya : Itu Hanya Gimik Saja

Wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Foto: Ando

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Soloraya menanggapi pernyataan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming yang hendak ingin ikut demo penolakan tiga periode masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diutarakannya pada Selasa, (12/4/2022) kemarin.

Koordinator BEM Se-Soloraya, Widi Nugroho mengatakan, dirinya justru belum mengetahui tentang adanya info Gibran yang menyatakan ingin ikut demo tentang isu perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode. “Kami belum ada info soal itu,” ungkapnya.

Meskipun demikian, menurut Widi akan susah dilakukan untuk melanjutkan kepemimpinan 3 periode  Presiden Jokowi. “Kalau itu saya rasa sudah susah sekali presiden untuk tiga periode, karena harus mengamandemen UU. Lebih ke mustahil, walaupun masih bisa. Jadi itu mungkin sekedar gimik saja dari Mas Gibran mau ikut demo,” imbuh Widi.

Widi lebih lanjut mempertanyakan alasan Gibran yang akan ikut turun jika ada demo tersebut. “Kalau dari Mas Gibran sendiri apa alasan dia ikut turun juga,” ucapnya. Kenapa baru sekarang bersuara soal itu setelah tuntutan penolakan perpanjangan masa jabatan 3 periode sudah dijawab resmi oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Juga :  Hadiri Tebus Murah, Sudaryono Gerindra Tanya Warga Soal Kinerja Jokowi-Gibran Bagus Tidak, ‘Respati Siap Lanjutkan!’

Diterangkan Widi, Kamis (14/4/2022) besok akan dilakukan demo lagi oleh BEM Se Soloraya. Namun untuk tuntutan penolakan 3 periode Presiden Jokowi tidak akan dimasukkan sebagai tuntutan materi aksi. Karena sudah dijawab dengan tegas oleh Presiden Jokowi sendiri maupun DPR RI.

“Kalau isu soal perpanjangan 3 periode gak kita angkat, karena kemarin dibatalkan sama presiden dan sudah dikasih tanggal pelaksanaan Pemilu. Jadi kita sudah tidak ambil itu dulu terkait 3 periode,” terangnya.

Demo BEM Se Soloraya besuk akan diikuti sekitar 700-1000 an mahasiswa. Mereka berasal dari sekitar 20-an kampus yang ada di kawasan Soloraya. “Tuntutannya secara umum pertama mendesak pemerintah menstabilkan harga minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya. Kedua, meninjau ulang kenaikan harga BBM, dan mendesak pemerintah menjamin ketersediaan BBM. Ketiga, mengkaji ulang Ibu Kota Negara yang baru,” imbuhnya.

Baca Juga :  Paslon 01 Dilaporkan Ke Bawaslu Solo, Atas Dugaan Bagi-bagi Uang

Sedangkan untuk lokasi unjuk rasa, baru akan ditentukan setelah dilakukan rapat koordinasi dengan seluruh perwakilan BEM kampus se-Soloraya. (Ando)