BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lonjakan pemudik yang melewati jalan tol Semarang- Solo mulai terasa pada H-7 Lebaran, Senin (25/4/2022).
Hal itu terlihat dengan meningkatnya jumlah mobil plat luar daerah yang masuk di rest area 487 A di Kecamatan Teras, Boyolali.
Menurut Manager Aset Management Trans Marga Jateng (TMJ), Dwi Suryanto, biasanya kendaraan masuk rest area 487 A pada hari biasa 500 kendaraan dan 700-an saat weekend.
“Namun, saat ini jumlahnya sudah melebihi saat hari- hari biasa,” katanya.
Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan antisipasi sejak dini. Utamanya melakukan penambahan fasilitas di rest area yang masuk tipe B tersebut. Baik di rest area 487 A maupun 487 B, ada fasilitas pertashop Pertamina.
“Sehingga pemudik yang membutuhkan BBM bisa mudah mendapatkan pertamax dan dexlite dan tak perlu keluar tol dulu.”
Selain itu, juga ada fasilitas ATM link, minimarket, top-up kartu tol. Tak kalah penting adalah pengadaan fasilitas lain berupa toilet. Sebenatnya, saat ini di rest area tersebut sudah disediakan toilet 16 kubikal.
Namun, mengantisipasi tingkat antrean, pihaknya menambah 4 toilet portable. Bahkan, pihaknya juga menambah 10 toilet baru untuk fungsional di bagian belakang.
“Ini dilakukan untuk antisipasi jika terjadi antrean panjang pemudik. Karena biasanya, saat masuk rest area, langsung mencari toilet.”
Namun demikian, pada H-7 ini, fasilitas yang ada masih bisa mengcover pemudik yang istirahat. Dimana kapasitas parkir adalah 25 kendaraan kecil dan 10 kendaraan besar. Namun, nantinya dengan rekayasa, maka area parkir bisa menampung 60 kendaraan kecil.
“Apalagi, kendaraan besar sudah tak boleh melintas. Bahkan, median jalan juga bisa untuk tambahan tempat parkir.”
Disinggung tentang himbauan Kemenhub dimana maksimal berhenti di rest area 30 menit, pihaknya optimis tidak ada masalah. Pihaknya sudah meminta para pedagang bisa menyiapkan layanan dengan cepat.
Jika terjadi antrean panjang, pihaknya bakal memberlakukan sistem buka tutup. Kalau penuh ditutup, baru ada yang kosong dibuka lagi. Berkaca pada tahun 2019, penutupan tidak berlangsung lama, maksimal 15 menit.
Lepas dari persiapan yang ada, pihaknya justru menunggu puncak arus mudik tangal 28-29 dan 30 April.
“Ini kan ada eforia setelah dua tahun tak bisa mudik akibat pandemi Covid-19. Ditambah adanya mudik gratis yang berangkat tanggal 28 April. Kita lihat nanti, yang jelas, semua sudah diantisipasi sejak dini.”
Sementara itu, Hariyono, salah satu pemudik mengaku dalam perjalanan dari Lampung untuk mudik ke Banyuwangi. Dia dan keluargnya mudik lebih awal karena khawatir terjadinya kemacetan mendekati Lebaran nanti.
“Alhamdulilah lancar, ini mudik pertama ke Bnayuwangi senang banget. Hanya kemarin di Pelabuhan Bakauheni dan Merak, kapal sandar agak tersendat. Biasanya dua jam, kemarin 4 sampai 5 jam.” Waskita
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














