SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sragen mencatat status sekitar 1200an perawat di wilayah Sragen hingga kini masih mengambang.
Jumlah itu setara dengan 65 persen dari total perawat yang sudah tergabung di PPNI Sragen. Mereka hingga kini masih menunggu nasib lantaran mayoritas hanya berstatus honorer.
Mereka berstatus PNS maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Fakta itu disampaikan Ketua PPNI Kabupaten Sragen, Ali Ahmadi seusai pelantikan pengurus PPNI kemarin.
Pelantikan dilakukan di pendapa rumdin Bupati dan dihadiri dilangsung oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Ketua PPNI Kabupaten Sragen, Ali Ahmadi mengatakan saat ini jumlah perawat yang menjadi anggota PPNI di Sragen tercatat sebanyak 1.975 orang.
Namun dari angka itu, baru 35 persen atau sekitar 690an yang sudah memiliki status PNS dan PPPK.
Sedang sisanya masih berstatus honorer. Ia menyebut hingga kini jumlah tenaga medis yang tidak ada status masih 478 orang.
Angka itu terdiri dari 187 untuk perawat, bidan 127 bidan, dan nakes lainnya seperti penyuluh, elektromedis sebanyak 164 orang.
“Jumlah anggota kami ada 1.975 perawat. Untuk yang statusnya ASN dan PPPK baru 35 persen,” paparnya.
Ali menambahkan 65 persen perawat yang belum berstatus PNS atau PPPK itu memang perlu diperjuangkan nasibnya.
Kebijakan untuk itu memang berada di pemerintah pusat.
“Memang perlu diperjuangkan nasib mereka,” tandasnya. Wardoyo