YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebuah rumah warga di Dusun Plosokuning, Minomartani, Ngaglik, Sleman, roboh, diduga karena ledakan petasan dari rumah tersebut, Jumat (22/4/2022) pagi.
Hingga kini, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY bersama Satbrimob Polda DIY dan Polres Sleman menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY Kombes Pol Ady Ary Syam Indradi mengatakan, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab ledakan itu.
Kuat dugaan ledakan itu terjadi karena petasan yang disimpan di rumah warga bernama Munadi tersebut meledak hingga mengakibatkan rumahnya ambruk.
“Ditreskrimum Polda DIY , Satbrimob Polda DIY bersama Polres Sleman sedang melakukan olah TKP. Selanjutnya kami melakukan penyelidikan,” katanya saat dihubungi, Jumat (22/4/2022).
Dijelaskan Ade, saat ini polisi juga masih mendalami keterangan para saksi atas kejadian itu.
“Sekarang dilakukan pemeriksaan saksi-saksi,” ungkapnya.
Sesuai Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dalam pasal 1 disebutkan, barang siapa, yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, amunisi atau sesuatu bahan peledak, dihukum dengan hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau hukuman penjara sementara setinggi-tingginya 20 tahun.
Ade belum memastikan apakah dalam pengusutan ledakan petasan yang mengakibatkan satu rumah di Ngaglik, Sleman ambruk dan beberapa lainnya mengalami kerusakan itu dapat diterapkan pasal UU Darurat Nomor 12/1951 atau tidak.
“Masih kami dalami, saat ini masih berlangsung olah TKP,” ungkapnya.
Dia mengimbau kepada maayarakat untuk tidak memproduksi dan memperjualbelikan barang-barang berbahaya yang dapat merugikan orang lain hingga hilangnya nyawa.
“Kami juga meminta masyarakat agar cepat melaporkan ke saluran pengaduan Polri gratis bebas pulsa 110 apabila menemukan aktifitas produksi dan perdagangan barang-barang (peledak) yang berbahaya,” pungkasnya.