![1904 - webinar](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2022/04/1904-webinar.jpg?resize=640%2C360&ssl=1)
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Program Studi S2 Pendidikan Sains Pascasarjana FKIP UNS Surakarta menggelar Webinar Series 1# bertema “HOTS dalam Pembelajaran Sains”, Senin (18/4/2022).
Hadir sebagai narasumber dalam webinar kali ini adalah Dr. Afandi, M.Pd selaku Kepala Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak.
Dipandu oleh moderator Dr. Bramastia, M.Pd, webinar diikuti peserta dari para dosen, mahasiswa dan guru dari berbagai sekolah.
Kepala Prodi S2 Pendidikan Sains FKIP UNS, Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si dalam sambutannya mengatakan, acara tersebut akan dilakukan secara rutin.
“Karena kegiatan ini memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu bagi mahasiswa maupun guru,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Tema Webinar Series 1# “HOTS Dalam Pembelajaran Sains” diberikan mengingat dalam kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) saat ini, sekolah sudah mendapatkan sosialisasi mengenai HOTS tersebut.
Sarwanto menjelaskan, pada dasarnya, HOTS (High Order Thingking Skill) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi diarahkan pada kompetensi dan konsep yang ada.
“Sehingga HOTS menjadi bagian utama menghasilkan konten dan konsep dalam pembelajaran,” terang Dr. Sarwanto.
Sementara itu dalam materinya, Dr Afandi MPd menjelaskan, dalam kerangka HOTS tersebut cara pembelajaran terbaik adalah memandu siswa dengan pertanyaan yang membuat mereka percaya atau tidak.
“Pembelajaran haruslah mengajarkan tentang cara berpikir deduktif,” terang Dr. Afandi.
Mengutip Resnick, Afandi menjelaskan, keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling mendasar.
Adapun aspek HOTS meliputi pertama, transfer knowledge, yakni keterampilan berpikir sesuai ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar mengajar.
Kedua, sebagai critical dan creative thinking, yakni keterampilan memecahkan permasalahan, menganalisis, menginvestigasi, menyimpulkan dan mengambil keputusan.
Sedangkan strategi dalam pembelajaran HOTS slah satunya dicirikan dengan munculnya pertanyaan divergen.
“Karena itu, pancinglah siswa dengan pertanyaan-pertanyaan kritis yang disajikan menggantung atau tidak tuntas,” paparnya.
Kedua, gunakan analogi sebagai bentuk penyederhanaan sesuatu yang kompleks. Analogi merupakan penjelasan konsep yang abstrak dengan menghubungkan ke dalam konteks relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Ketiga, menggunakan ilustrasi dalam menjabarkan konsep yang abstrak. Keempat, memberikan stimulus berupa kasus atau problem untuk dipecahkan.
Kelima, melakukan dialog dua arah antara guru dan siswa. Dialog kritis akan memunculkan daya kritis siswa yang pada akhirnya mampu mengembangkan kemampuan berpikir kompleks. Suhamdani