Beranda Umum Nasional Survei SMRC: Ide Penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode Rusak Citra Positif...

Survei SMRC: Ide Penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode Rusak Citra Positif Jokowi

Calon presiden penerus Jokowi harus mau bekerja keras
Presiden Jokowi. Dalam kunjungannya ke Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ), ia berpesan calon presiden penerus Jokowi harus mau bekerja keras karena setumpuk masalah sudah menunggu / tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ide penundaan Pemilu 2024 dan presiden tiga periode dinilai telah melemahkan penilaian publik atas capaian kinera Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini.

Demikian kesimpuan dari hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis dengan tajuuk “Sikap Publik terhadap Penundaan Pemilu”.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menunjukkan bahwa kinerja Presiden Jokowi masih dinilai positif di mata publik pada umumnya.

“Namun demikian, dalam setahun terakhir kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi menurun dari 77 persen pada survei Maret 2021 menjadi 64,6 persen pada survei terakhir Maret 2022,” kata Deni dalam kanal Youtube SMRC TV, Jumat (1/4/2022).

Deni memperlihatkan bahwa ada kecenderungan gagasan penundaan pemilu dan presiden tiga periode berkontribusi pada menurunnya tingkat kepuasan publik atas kinerja presiden.

“Dalam data tabulasi silang, terlihat bahwa sikap warga yang pada umumnya menolak usulan penundaan pemilu menurunkan sentimen positif atas kinerja presiden. Ada 72 persen dari pendukung penundaan pemilu karena alasan Covid-19 yang puas atas kinerja presiden. Sementara pada yang menolak penundaan pemilu, hanya 60 persen yang puas pada kinerja presiden,” katanya.

Baca Juga :  Dino Pati Djalal: Krisis Sumatera Butuh Komando Presiden dan Status Bencana Nasional

Deni menambahkan bahwa temuan itu konsisten dengan evaluasi warga atas arah perjalanan bangsa dan kinerja demokrasi.

“Ada 83 persen dari pendukung pemilu ditunda karena alasan Covid-19 yang menyatakan negara sedang bergerak ke arah yang benar. Angka ini menurun pada mereka yang tidak setuju penundaan pemilu, 67 persen,” kata dia.

Deni menunjukkan bahwa dalam setahun terakhir, penilaian positif atas arah perjalanan bangsa turun dari 80 persen pada survei Maret 2021 menjadi 68 persen dalam survei Maret 2022.

Hal yang sama terjadi pada evaluasi atas kinerja demokrasi. Warga yang setuju ide penundaan pemilu karena alasan pandemi, 72 persennya puas atau sangat puas atas jalannya demokrasi. Sementara yang menolak penundaan pemilu, hanya 60 yang merasa puas atau sangat puas atas jalannya demokrasi,” katanya.

“Tren kepuasan terhadap jalannya demokrasi dalam setahun terakhir mengalami pelemahan dari 71,9 persen pada survei Maret 2021 menjadi 61,7 persen dalam survei Maret 2022,” pungkas Deni.

Sebagai informasi, Survei tersebut dilakukan pada 1.220 responden yang dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling terhadap keseluruhan populasi atau warga negara Indonesia.

Baca Juga :  Prediksi JK, Biaya Pemulihan Pascabanjir Sumatera Minimal Rp 60 M

Pengambilan sampel dilakukan melalui wawancara tatap muka dilakukan pada 13 – 20 Maret 2022. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1027 atau 84 persen.

Margin of error survei ini dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

www.tribunnews.com

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.