WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kementerian Kesehatan mengeluarkan panduan bagi jemaah haji Indonesia saat berada di Tanah Suci nantinya.
Yakni untuk mengantisipasi terjadinya heat stroke atau cegah stroke jemaah haji diminta minum air tanpa menunggu haus datang.
Lantaran itu petugas kesehatan haji diminta untuk dapat mengedukasi baik diri sendiri maupun jemaah haji untuk menjaga diri agar selalu terhidrasi dengan baik. Terutama pada saat menjalankan ibadah haji di Arab Saudi kelak.
Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Bidang Kesehatan Edi Supriyatna mengatakan, perbedaan suhu yang ekstrim ditambah kelembaban yang rendah di Arab Saudi, menimbulkan potensi dehidrasi bagi jemaah haji.
Kondisi ini dapat mengarah pada situasi yang lebih parah yakni heat exhausted bahkan heat stroke. Sehingga asupan mineral yang cukup menjadi kunci penting menjaga jemaah haji tetap terhidrasi dengan baik.
”Kunci dehidrasi adalah mineral loss, jadi harus minum air yang dicampur elektrolit, jangan tunggu haus,” ujar Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Bidang Kesehatan Edi Supriyatna dilansir dari kemkes.go.id, Selasa (31/5/2022).
Fungsi elektrolit di sini bukan sebagai obat diare. Melainkan sebagai pengganti mineral yang hilang selama menjalankan aktivitas di tengah cuaca yang sangat terik dan minim kelembaban.
Konsumsi elektrolit dilakukan setelah jemaah haji melakukan aktifitas di luar hotel, dengan mencampurkan 1 sachet oralit dengan 600 ml air.
Selain itu jemaah juga diminta untuk minum air 5-6 botol sehari dengan takaran 600 ml air setiap botolnya.
Lebih lanjut, Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Bidang Kesehatan Edi Supriyatna menyampaikan jemaah haji diminta menghindari paparan sinar matahari langsung dengan lengkapi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD), salah satunya dengan menggunakan topi dengan bibir (pinggiran) yang lebar sehingga kepala bisa terhindar dari sengatan langsung.
Selain itu juga jemaah haji diminta untuk sering menyemprot bagian tubuh yang terpapar matahari langsung, terutama muka dan tangan. Jemaah juga diminta untuk menggunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat, serta selalu menggunakan alas kaki saat bepergian.
Edukasi ini harus dijalankan mulai dari sekarang, sebelum jemaah haji berangkat. Aris Arianto