Beranda Daerah Sragen Dihajar Pandemi, Jasa Penukaran Uang Baru di Sragen Merosot Drastis. Dulu Kewalahan...

Dihajar Pandemi, Jasa Penukaran Uang Baru di Sragen Merosot Drastis. Dulu Kewalahan Sekarang Rp 10 Juta Susahnya Minta Ampun

Valentino, pelaku jasa penukaran uang baru asal Solo yang mangkal di depan BPR Djoko Tingkir Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pelaku jasa penukaran uang baru merasakan perbedaan signifikan pada musim Lebaran ini.

Omzet mereka menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelum pandemi. Seperti dikisahkan Valentino (23) pelaku jasa penukaran uang baru asal Solo.

Pria yang mangkal di depan BPR Djoko Tingkir Sragen itu mengaku sejak pandemi, usaha musiman penukaran uang baru yang ia jalani mengalami penurunan.

Bahkan penurunan omzet bisa mencapai 2 kali lipat dari tahun sebelum pandemi melanda. Pada ramadhan dan Lebaran tahun ini, omzet penukaran uang baru yang ia dapat maksimal di kisaran Rp 10 juta perhari.

Sementara pada musim Lebaran sebelum pandemi, kadang pas ramai sehari bisa mencapai Rp 20 juta sampai Rp 30 juta.

“Ada perbedaan signifikan, sepi tahun ini, sejak ada Covid-19 penukaran uang jadi menurun. Du Ki u sehari bisa Rp 20 juta, kadang Rp 30 juta. Sekarang tembus Rp 20 juta saja susah,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Valentino menyebut profesi musiman itu ia jalani sudah hampir 6 tahun. Sragen dipilih karena lokasinya strategis dan animo warga untuk menukar uang baru saat lebaran cukup tinggi.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

Biasanya ia datang bersama beberapa rekan seprofesi dari Solo. Mereka menyebar di beberapa lokasi berbeda di sepanjang jalan protokol Sragen.

“Uang barunya dapat dari BI Solo tapi bukannya pakai ngantri dulu. Jasanya Rp 5.000 – Rp 6.000 per Rp 100.000. Saya di Sragen ini juga sudah ada langganan,” jelasnya.

Jasa penukaran uang lainnya Antok (36) warga Kadipiro RT 02, RW 29, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo mengaku sudah 10 tahun menekuni pekerjaan tempat jasa penukaran uang baru di Sragen. Dia melihat usahanya bakal lancar di Sragen meski cukup jauh dari rumah.

”Saya pilih Sragen karena masyarakat di sragen antusiasnya masih tinggi untuk penukaran uang baru, kedua ini jalur besar untuk mudik, banyak perantau baik dari jawa barat dan jawa tengah pulang ke kampung halaman ke jawa timur mampir kesini untuk tukar uang baru untuk di kampung,” ungkapnya.

Baca Juga :  Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Kawasan Sangiran dan Desa Bukuran Kalijambe Sragen, Pohon Tumbang dan Genteng Rumah Warga Rusak

Soal perhitungannya bagi masyarakat yang hendak menukarkan uang baru, setiap pecahan Rp 100.000, warga dikenakan potongan Rp 10.000. Dia sendiri sudah hampir sepekan di Sragen.

“Saya disini sudah beberapa hari ini, buka sejak pagi jam 08.00 WIB depan bank Djoko Tingkir dan tutup kalau sore jam 17.00,” terangnya. Wardoyo