SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bagi sebagian masyarakat, membeli kendaraan bekas masih menjadi pilihan. Selain lebih hemat, nilai penyusutan harga membeli mobil seken dinilai lebih rendah dibanding jika membeli mobil nol kilometer dari dealer.
Bahkan tak jarang, mobil bekas yang dibeli kadang justru mendatangkan untung karena terjual lagi dengan harga lebih tinggi.
Namun bagi yang ingin membeli mobil bekas, dibutuhkan kecermatan dan kejelian ekstra dalam mengecek kondisinya.
Hal itu diperlukan agar uang yang dikeluarkan minimal sesuai dengan kondisi mobil bekas yang didapat. Sebab tak jarang mobil bekas ditawarkan dalam kondisi mulus bodi luar namun mesin dan onderdil dalamnya sudah parah.
Nah, bagi penggemar mobil bekas, dua kondisi mobil yang paling dihindari yakni mobil yang bekas kena banjir dan bekas tabrakan.
Salah satu pengusaha muda asal Taraman, Sidoharjo, Sragen, Dimas Kuncoro (25) yang bergelut di bidang otomotif, mengungkapkan ada beberapa ciri khusus yang bisa dikenali dari mobil bekas yang pernah kena banjir atau tabrakan.
Dari pengalamannya bertahun-tahun bersentuhan dengan mobil bekas, mobil yang pernah kena banjir bisa dengan mudah dikenali dari bagian depannya dan bagian kap mesin.
“Ciri mobil bekas banjir itu yang menonjol bagian depannya dan tidak akan bisa dimanipulasi. Yaitu bagian kap mesinnya akan kelihatan seperti keriting-keriting. Bahkan kalau parah, sampai dalamnya kelihatan ikut keriting,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM Senin (30/5/2022).
Kemudian mobil bekas banjir juga bisa dikenali dari aroma interior di dalamnya yang khas. Kemudian bagian bawah mesin atau bawah mobil biasanya akan terlihat tanda karat baru.
“Seperti besi direndam air jadi karatan itu. Tapi kalau mobil bekas banjir, karatannya seperti baru, bukan kayak karatan besi seperti biasa itu,” terangnya.
Sementara, untuk mobil bekas kecelakaan atau pernah digunakan tabrakan, Kuncoro menyebut ada beberapa ciri yang bisa dikenali.
Yakni di bagian air bag yang ada di kemudi sudah tidak sepan lagi. Kondisi air bag dan setir yang tak sepan bisa jadi menandakan perangkat air bag-nya sudah pernah meletus karena tabrakan.
Ciri-ciri tersebut disarankan apabila hendak membeli mobil bekas dari wilayah yang sering terjadi banjir. Seperti wilayah Jakarta dan kota besar langganan banjir lainnya.
Untuk menghindari tertipu mobil bekas banjir dan tabrakan, Kuncoro merekomendasi jika hendak membeli mobil bekas dari luar kota, lebih baik menggandeng jasa inspektor atau mekanis penyedia jasa pengecekan mobil bekas.
Saat ini, jasa layanan pengecekan mokas itu sedang ngetren di Jakarta dan kota-kota besar.
“Jadi mereka itu sudah berpengalaman mengecek atau melakukan inspeksi mobil. Baik mesin, bodi dan interior, akan dicek semua sehingga akan tahu kondisi riilnya sebelum diputuskan untuk dibeli. Biasanya kan pembeli melihat tawaran di situs jual-beli online, kalau di luar kota kita tak perlu susah mengecek ke sana tapi cukup menggunakan jasa inspektor. Dia akan datang mengecek mobil itu sesuai lokasi. Itu ada kantornya dan terpercaya, sehingga ada jaminan dia nggak akan menipu,” tandasnya.
Di sisi lain, harga mobil bekas saat ini dikabarkan kembali meroket. Hal itu diakui oleh Baur STNK Satlantas Polres Sragen, Iptu Suwardi.
Ia menyebut saat ini permohonan mutasi kendaraan utamanya dari proses jual beli antar kota juga masih agak sepi. Salah satu faktornya ditengarai karena naiknya harga mobil bekas akhir-akhir ini.
“Iya, dari laporan para pelaku bisnis mobil bekas, harga mobil bekas saat ini sedang naik. Mungkin imbas dari kenaikan pajak mobil baru,” ujarnya belum lama ini. Wardoyo